Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi pada tahun 2030, Indonesia akan didominasi masyarakat usia produktif sebesar 64%. Sementara itu, hanya sekitar 27% masyarakat usia produktif yang memiliki tabungan masa depan. Ketimpangan ini dapat membuat beban baru bagi negara Indonesia jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas masyarakat.
Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Elin Waty, mengatakan, dari data BPS, Indonesia akan mencapai bonus demografi pada 2030 mendatang. Hal ini merupakan kondisi langka ketika penduduk berusia produktif mendominasi dari total populasi Tanah Air.
Baca juga: Menaker: Bonus Demografi Harus Diimbangi Kualitas SDM
Terkait hal tersebut, Elin menyampaikan, generasi muda Indonesia yang merupakan motor penggerak bangsa, perlu membekali diri dengan investasi kesehatan yang baik. Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan finansial pun memiliki peran krusial dalam membangun generasi yang berkualitas dan produktif.
Baca juga: Hingga 2030, Revolusi Industri 4.0 Tingkatkan Ekonomi Indonesia
"Bukan perkara mudah, melihat ancaman kesehatan yang dihadapi generasi muda saat ini tidak bisa dianggap sepele. Hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat baru 27% masyarakat usia produktif yang memiliki tabungan masa depan," ujar Elin di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).
Menanggapi hal itu, Elin selaku Dirut dari perusahaan yang menjalankan bisnis di bidang asuransi, membuat kampanye bertajuk 'Live Healthier Lives'. Melalui kampanye itu, ia kembali mengingatkan masyarakat Indonesia untuk memprioritaskan kesehatan sejak dini. Kesehatan bukan hanya fisik, namun juga finansial.