Home Politik Pengungsi Afganistan: Saya Sudah 6 Tahun di Indonesia

Pengungsi Afganistan: Saya Sudah 6 Tahun di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, beberapa hari terakhir dipenuhi pengungsi asal Afrika dan Timur Tengah. Mereka berkumpul di depan Menara Ravindo. Sebelumnya, mereka bermukim di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.

Ratusan pencari suaka ini terlihat cukup memperihatinkan. Mereka tidur hanya beralaskan tikar atau kardus bekas. Beberapa dari mereka adalah anak-anak dan wanita yang sedang mengandung.

Untuk makan dan minum, mereka mengandalkan pemberian warga Indonesia. Setiap hari ada saja yang datang untuk memberikan bantuan. Bentuk bantuan pun bermacam-macam, ada pakaian, makanan, susu, biskuit, hingga keperluan mandi.

Hidup dalam ketidakpastian sudah mereka alami bertahun-tahun. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain di Indonesia menjadi hal biasa. Tuntutan mereka hanya satu, yakni bisa keluar dari Indonesia dan pindah ke negara pemberi suaka.

Baca juga: Pencari Suaka Akan Tetap di Kebon Sirih Sampai Diperhatikan

Gatra.com, Kamis (11/7), mencoba berbicara dengan salah satu pencari suaka asal Afganistan bernama Sayed Rahmatullah Mosawi. Pria berusia 35 tahun ini mengaku sudah 6 tahun berada di Indonesia. Sejak 2013, ia menunggu kepastian suaka.

"Saya berasal dari Afganistan. Saya di Indonesia sudah 6 tahun sejak 2013. Saya sudah lama di sini," kata Sayed dengan Bahasa Indonesia yang cukup fasih.

Sayed sebatang kara di Indonesia. Ia lari dari Afganistan akibat kecamuk perang di negaranya. Beberapa anggota keluarganya sudah ada yang mendapatkan suaka di Australia dan Amerika. Kini ia berjuang untuk mendapatkan hal yang sama.

Baca juga: Pernyataan UNHCR Mengenai Pencari Suaka yang Terdampar

"Saya berharap bisa keluar dari Indonesia karena di sini kami tidak bisa bekerja. Kami tidak boleh bekerja di sini. Jadi untuk membeli makan susah," ungkapnya sembari memegang kartu identitas dari UNHCR, lembaga PBB untuk melindungi dan memberikan bantuan kepada pengungsi.

Sayed berharap bisa mendapatkan kehidupan yang baik dan menjalani kehidupan normal, bukan sebagai pengungsi.

"Saya berharap bisa mendapatkan hidup yang lebih layak. saya bisa mendapatkan pekerjaan, dan meneruskan kehidupan. Karena di sini cuma makan tidur tidak ada pekerjaan," ungkapnya.

Hari ini, ratusan pencari suaka ini direlokasi dari Jalan Kebon Sirih. Berdasarkan instruksi Pemprov DKI, mereka akan dikembalikan ke penampungan di Kalideres, Jakarta Barat. 

6565