Jakarta, Gatra.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong pelaku usaha Indonesia memasarkan produknya ke Tiongkok yang memiliki penduduk sebesar 1,4 miliar jiwa.
Di sisi lain, Indonesia memiliki nilai perdagangan dengan Tiongkok sebesar US$72,6 miliar, namun defisit terhadap Tiongkok sebesar US$18,4 miliar pada tahun 2018.
“Pasar Tiongkok kadang-kadang unik. Mereka kadang minta daun pandan satu kontainer per bulan. Kalau ada yang minta, kita tidak siap. Karena itu, perlu jadi perhatian,” kata Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan dalam Konferensi Pers Keikutsertaan Indonesia sebagai Country of Honor dalam CAEXPO (China-ASEAN Expo) 2019 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (11/7).
Menurutnya, apa saja bisa diperdagangkan kepada Tiongkok sepanjang memiliki nilai kreatifitas akan dapat menemukan peluang untuk dipasarkan.
Melalui CAEXPO, Nainggolan mengajak para pelaku usaha untuk memasuki pasar Tiongkok.
Menurutnya, produk yang diminati pasar Tiongkok dari Indonesia adalah makanan-minuman dan produk-produk kesehatan berbasis herbal.
Sejauh ini Naiggolan mengaku belum menerima informasi mengenai produk baru yang akan masuk ke Indonesia.
“Yang pasti kami akan selalu mendorong produk yang memiliki volume yang besar, bukan yang hanya ritel (eceran),” ucapnya.
Pihaknya menghimbau agar para pelaku usaha mempromosikan produk Indonesia.
“Selain CAEXPO kita masuk juga di China Import and Export Fair Oktober mendatang,” ungkapnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Sekretariat CAEXPO, Yang Yanyan berpendapat produk Indonesia yang popular di Tiongkok adalah produk berbasis pertanian, minuman, produk kayu, dan suvenir.
“Kami dua hari ini berkunjung ke Jakarta. Kami menemukan beberapa produk yang bagus dan tersohor, tapi belum dipasarkan ke Tiongkok. Sarang walet sebenarnya pasarnya besar sekali. Mereka kira sarang waletnya dari Malaysia, ternyata dari Indonesia,” ungkapnya.
Ia pun menemukan jenis minyak herbal anti nyamuk yang juga belum ada tersedia di Tiongkok.
“Saya harap kawan-kawan media dapat mempromosikan produk Indonesia di pasar Tiongkok,” tuturnya.
Direktur Informasi Pasar dan Pengembangan Ekspor, Iriana Ryacudu mengklaim ekspor buah-buahan Indonesia seperta rambutan, longan (kelengkeng), buah naga, dan sarang burung walet sudah masuk Indonesia melalui proses karantina yang rumit.
“Sebelumnya melalui perundingan yang cukup ketat,” ujarnya.