Jakarta, Gatra.com - Direktur Industri, Kimia Hilir, dan Farmasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufik Bawazier, mengatakan, Kemenperin menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh hingga masa bonus demografis Indonesia habis pada tahun 2030.
"Sampai tahun 2030 ini, kita akan memasuki kondisi dengan bonus demografi. Seperti negara-negara lain, saat bonus demografi, pertumbuhan ekonomi suatu negara akan cukup tinggi," ujar Taufik dalam acara Smart Business Talk 'Making Indonesia 4.0 vs Super Smart Society, di Jakarta, Kamis (11/7)..
Taufik menyebutkan, saat ini saja pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 55, maka dalam jangka waktu 11 tahun, Indonesia akan mampu menyaingi pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia lainnya, seperti Jepang, Cina, dan Thailand.
Sementara itu, bonus demografi ialah besarnya jumlah penduduk pada usia produktif, yaitu usia sekitar 14 - 64 tahun. Pada masa industri 4.0, industri Indonesia sudah tidak hanya terkait dengan teknologi, namun juga konektivitas antara teknologi dengan hal-hal lainnya. Misalnya saja, koneksi antara mesin dengan mesin, atau mesin dengan manusia.
"Industri 4.0 itu adalah tentang bagaimana mesin dengan teknologi berkoneksi. Mesin dengan manusia berkoneksi. Tidak hanya terkait otomatisasi saja," kata Taufik.
Nantinya, lanjut Taufik, melalui industri 4.0 ini, diharapkan pemerintah bersama masyarakat Indonesia dapat memperbarui industri Indonesia. Dengan begitu, akan berdampak langsung pada sektor manufaktur, kemudian mengarah pada meningkatnya ekspor. Saat ekspor meningkat, keuangan negara, anggaran belanja negara, dan investasi Indonesia juga akan semakin kokoh.