Home Kesehatan Minuman Manis Tingkatkan Risiko Kanker

Minuman Manis Tingkatkan Risiko Kanker

London, Gatra.com - Saat haus, mengonsumsi minuman segar untuk menghilangkan dahaga tanpa memedulikan komposisi atau bahan yang terkandung dalam minuman tersebut. Pada minuman kemasan misalnya, cenderung memiliki kadar gula yang tinggi.

Padahal, mengonsumsi minuman manis terlampau sering berisiko bagi kesehatan. Orang yang banyak mengonsumsi minuman manis memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker. Para peneliti dari jurnal medis Inggris, BMJ baru-baru ini menganalisis data dari 101.257 orang dewasa Prancis, sebanyak 21% responden adalah pria dan 79% wanita.

Secara serius, jurnal ini membahas pola pengonsumsian minuman manis dari seluruh responden dalam kurun waktu hingga 9 tahun, antara tahun 2009-2018. Peneliti menilai risiko para responden dari jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan prostat.

Reuters melaporkan hasil penelitian ini, Kamis (11/7), dan menemukan fakta mengejutkan. Ternyata, peningkatan konsumsi minuman manis 100 mililiter (ml) sehari dapat meningkatkan risiko kanker secara keseluruhan sebesar 18% dan peningkatan risiko kanker payudara sebesar 22%.

Saat para responden yang dibagi menjadi peminum jus buah dan peminum minuman manis lainnya, kedua kelompok juga dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi secara keseluruhan.

Untuk kanker prostat dan kanker kolon, tidak ada hubungan yang ditemukan, tetapi para peneliti mengatakan, pengonsumsian minuman manis masih mungkin berhubungan terhadap kanker jenis ini.

"Walaupun penelitian ini tidak menawarkan jawaban kausatif yang pasti tentang hubungan gula dan kanker, namun penelitian ini bisa menggambarkan pentingnya mengurangi asupan gula kita," kata Amelia Lake, seorang ahli nutrisi kesehatan masyarakat dari Universitas Teesside, Inggris.

Konsumsi minuman manis telah meningkat di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir dan hal ini dikaitkan dengan obesitas dan kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pengonsumsian gula harian kurang dari 10% dari total asupan energi, namun jika mengurangi konsumsi gula hingga di bawah 5% atau sekitar 25 gram sehari, akan lebih sehat.

63