Jakarta, Gatra.com - Panita seleksi pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) telah mengumumkan peserta seleksi yang lolos tahap administrasi. 

Dari total 376 pendaftar Capim KPK, ada 192 orang dinyatakan lulus seleksi administrasi dan selebihnya 184 pendaftar dinyatakan gugur dalam seleksi administrasi.

Komposisi pendaftar dari instansi penegak hukum nasional yakni dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terdapat 13 pendaftar, dan kesemuanya lolos dalam tahap seleksi administrasi. Sedangkan satu-satunya pendaftar dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak lulus dalam seleksi administrasi.

Ketua Tim Panita Seleksi Capim KPK Yenti Ganarsih menjelaskan proses seleksi memang murni dari seleksi administrasi. 

"Pokoknya seleksi administrasi itu bisa jadi ada berkas yang tidak lengkap, atau lengkap tetapi ada substansi yang tidak sesuai yang dipersyaratkan," ujar Yenti pada wartawan di Gedung Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (11/7).

Yenti mengatakan dalam proses seleksi administrasi dilakukan secara maraton dan tidak melihat latarbelakang profesi calon. Yang terpenting memenuhi kelengkapan berkas dan kualifikasi kemampuan dalam bidang hukumnya.

"Sebenarnya kita tidak melihat apakah calon itu dari usnur TNI atau bukan ya, tapi kebetulan aja ya (jatuh berkasnya)," katanya.

Di antara pendaftar capim KPK, diketahui ada satu nama anggota TNI yang mendaftar, yaitu Marsekal Muda TNI Dwi Fajariyanto.

Langkah Fajariyanto telah didukung Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan) Ryamizard Ryacudu.

"Itu kan gak ada larangan, kalau gak ada larangan ya boleh-boleh aja. Kecuali gak boleh," ujar Menhan ketika itu di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (8/7).