Jakarta, Gatra.com - PT MRT Jakarta dan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia menandatangani nota kesepahaman terkait rencana dan strategi untuk mengoptimalkan integrasi antarmoda.
Menurut Direktur Utama PT. MRT Jakarta, William Sabandar, kemitraan tersebut dibentuk untuk menyusun strategi integrasi serta peningkatan konektivitas dengan fokus kepada pejalan kaki dan pengguna sepeda. Dalam upaya tersebut, kedua pihak akan membentuk tim bersama yang melibatkan stakeholder lebih luas lagi.
"Ada 3 tingkatan stakeholder yaitu pertama, masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan kampanye untuk menggalang akses tingkat komunitas dalam membuka ruang untuk masyarakat bisa nyaman menggunakan jalan di sekitar stasiun,” kata William usai menandatangani nota kesepahaman dengan ITDP di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis (11/7).
Tingkatan kedua, lanjut William, yaitu PT MRT Jakarta dan Yayasan ITDP Indonesia sebagai institusi yang merancang peningkatan desain petunjuk arah menuju stasiun MRTJ untuk memfasilitasi akses pejalan kaki dan pesepeda. Dan ketiga, pada level pemerintah seperti pembangunan infrastruktur trotoar.
Berikut ruang lingkup nota kesepahaman yang disepakati kedua pihak:
-Strategi integrasi tanpa hambatan dengan moda lain yang bersinggungan dengan MRT Jakarta
-Peningkatan aksesibilitas dan konektivitas pejalan kaki dan pesepeda di sekitar koridor MRT Jakarta
-Strategi penyediaan koneksi first-mile dan last mile dengan berbasis micromobility
-Strategi pembatasan parkir kendaraan pribadi di kawasan transit oriented development
-Peningkatan konektivitas antarmoda, pejalan kaki, serta pengguna sepeda di proyek MRT Jakarta fase 2.
"Semoga kawasan berorientasi transit ini menjadi lebih ramah, nyaman, aman, dan juga kembali menjadi milik masyarakat yang beraktivitas di kawasan tersebut,” katanya.