Tanjung Jabung Barat, Gatra.com - Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia mengingatkan pemerintah daerah dan juga masyarakat tentang ancaman dunia cyber atau dunia maya. Karena dari dunia maya bisa menimbulkan konflik di dunia nyata.
Deputi Pengembangan Setjen Wantannas, Marsekal Muda TNI Sungkono mengatakan di kehidupan saat ini, manusia hidup dalam dua dunia, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Untuk dunia nyata menurutnya seperti kegiatan tatap muka yang dilakukannya saat ini bersama aparat Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sedangkan bagi sedang bermain IT, maka ia sedang berada di dunia maya. Pembicaraan di dunia Maya ini yang bisa sampai ke mana saja.
"Kita selalu bermain di dua dunia. Dua dunia ini ancaman yang timbul sangat luar biasa dan kompleks, unpredictable, tidak bisa direncanakan nanti akan terjadi seperti ini, tidak bisa," katanya Kamis (11/7).
Disebutkan Sungkono, peradaban manusia ini akan terus berkembang. Nantinya, akan muncul lima era dalam kehidupan. Lima era tersebut yaitu era globalisasi, era cyber, era digital launch, post true dan era disrupsi. Seiring dengan perkembangan revolusi industri dari 1.0 menuju 4.0. manusia tidak bisa tinggal diam menghadapinya.
"Kondisi ini akan mempengaruhi peradaban kita. Orang akan terpengaruh dengan dunia maya," ujarnya.
Dalam menghadapi itu semua, Sungkono menyebutkan agar manusia mengelola teknologi dengan literasi yang bagus. Karena jika tidak justru akan menjadi ancaman. Perkembangan teknologi menurutnya juga sangat mempengaruhi kebudayaan dan peradaban masa depan.
Dunia Maya menurutnya juga bisa menjadi ancaman bagi dunia nyata. Karena dunia nyata bisa dikendalikan dari dunia maya. Dicontohkannya seperti kegiatan illegal driling, illegal logging, illegal fishing, narkoba dan lainnya. Semua tindakan kriminal itu, saat ini dapat dipelajari dengan mudah, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Oleh karena itu hal yang dapat dilakukan menurut Sungkono yaitu dengan melakukan bela negara, yang dalam konsepsi merupakan kecintaan terhadap NKRI.
"Bela negara adalah sikap, mental dan perilaku warga negara yang didasari cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didasari Pancasila dan UUD 1945," ujarnya.