Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan target indikatif sebesar Rp2 triliun dari penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam bentuk Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Luky Alfirman, mengatakan, membeli SBN 007 profitnya untuk pembangunan Indonesia.
"Jadi berpartisipasi dalam pembelian, ikut secara langsung membangun Indonesia. Ini untuk membiayai APBN kita," kata Luky di Jakarta, Kamis (10/7).
Baca juga: Pemerintah Ajak Masyarakat Investasi di SBR 007
Sebabnya, Luky berpesan agar dilakukan investasi sejak dini, ketika punya penghasilan. Jadi jangan menunggu kaya. Apalagi, SBN terbitan pemerintah ini bisa didapat secara mudah.
"Ini bisa kita beli secara online [daring]. Jadi ini untuk anak milenial sangat cocok. Jadi obligasi bond SBN 007 ini untuk semua kalangan, tidak hanya untuk orang kaya saja. Pembayaran sangat mudah melalui HP melalui e-banking bisa. Jadi sangat mudah," ujarnya.
Baca juga: PNS Solo Diajak Investasi ke Pasar Modal
Terlebih, menurut Lucky, dengan banyaknya pembeli SBR007 dari dalam negeri, maka investor akan didominasi oleh orang Indonesia, bukan warga negara asing.
Sementara itu, Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu, mengatakan, tingginya animo asing di surat utang negara karena investor memandang pengelolaan negara cukup baik.
Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR)Kemenkeu menunjukkan jumlah kepemilikan investor asing di saham perusahaan Indonesia menembus rekor tertinggi sejumlah Rp991,07 triliun pada 2 Juli.