Jakarta, Gatra.com- Survei perusahaan cryptocurrency global, Luno menyebutkan, 50% kelompok milenial sibuk menabung daripada berinvestasi. Penelitian ini dilakukan pada 7.000 responden usia 23-38 tahun di benua Eropa, Asia Tenggara, dan Afrika.

General Manager Luno wilayah Asia Tenggara, David Low menuturkan, kelompok milenial sebenarnya mampu mengatur pengeluaran mereka setiap bulan. Namun, sebagian besar belum mengetahui cara berinvestasi.

"Kita fokus untuk mempermudah mereka. Cryptocurrency sebagai komoditas dan telah diatur dalam regulasi. Kita sudah bekerja sama dengan Bappebti [Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi]," katanya saat konferensi pers di Plaza UOB, Jakarta, Kamis (11/7).

Oleh karena itu, David berharap, anak muda tidak perlu khawatir dalam menyimpan aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum.

"Indonesia itu negara yang aman. Teknologi sekarang juga sudah terjamin keamanannya.Tidak pernah [perusahaan] berkompromi untuk memblokir," ujarnya.

Menurutnya, peristiwa peretasan pada perusahaan cryptocurrency beberapa pekan lalu bukan karena persoalan kripto secara keseluruhan. Namun lebih bersumber kepada individu perusahaannya.

"Di Malaysia, kripto sudah berkembang. Saya optimis pada market di Indonesia. Jangan takut untuk investasi," ucap David.