Home Milenial Tunggu Kabinet Baru Indonesia EBTKE ConEx Digelar November

Tunggu Kabinet Baru Indonesia EBTKE ConEx Digelar November

Jakarta, Gatra.com - Pameran energi baru dan terbarukan Indonesia EBTKE ConEx 2019 akan digelar pada 6-8 November 2019. Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) selaku tuan rumah akan menghadirkan konsep berbeda pada IndoEBTKE ConEx kali ini.

Tahun ini merupakan yang ke-8 gelaran IndoEBTKE ConEx sejak peluncuran pertama kali pada 2012. Mengmabil tema "Energy Transition Toward the Renewable Energy Era" bertujuan untuk mendukung peran energi baru terbarukan (EBT), serta pergeseran pemanfaatan energi yang rendah karbon dan berkelanjutan.

“Kita berharap ini dapat mendukung program pemerintah RI menuju komposisi energy 23% di 2025 nanti. Selain itu, tahun ini sekarang bukan hanya menjadi event nasional, tapi sudah international,” jelas Ketua METI Surya Dharma pada peresmian IndoEBTKE ConEx 2019, Jakarta, Kamis (11/7).

Surya Dharma juga mengatakan, IndoEBTKE ConEx yang biasanya digelar pada September, bertepatan dengan ulang tahun hari pertambangan, sengaja digeser ke November dengan harapan sudah terbentuknya kabinet baru. Sehingga acara tersebut dapat dibuka oleh Presiden beserta menteri baru.

IndoEBTKE ConEx 2019 juga tidak hanya berformat konferensi saja, tapi akan ada pemaparan paper-paper yang dilombakan serta melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Event kali ini juga tidak hanya dinantikan oleh masyarakat dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri.

“Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, terutama negara di Skandinavia,” jelas Surya Dharma.

Sementara itu, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Hariyanto memaparkan, 94% kebutuhan energi nasional masih berasal dari energy fosil, kemudian untuk sisanya berasal dari EBT. Ia menilai, kebutuhan energi terus bertambah setiap tahunnya, sementara cadangan energy fosil di Indonesia bahkan dunia terus menipis.

“Seperti yang tercantum pada Perpres No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, pada 2025 nanti Indonesia harus menurunkan penggunaan energi fossil sebesar 17%,” jelas Haryanto.

 

225