Jakarta, Gatra.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatat nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp7,2 triliun sampai dengan Mei 2019. Perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh sejumlah proyek besar.
Proyek-proyek tersebut antara lain Bandara Juanda Rp623 miliar, Masjid Istiqlal Rp423 miliar, jalan tol Becakayu Seksi 2A senilai Rp773 miliar, Bandara Hasanudin Makasar Rp422 miliar, serta rest area di tol Bakaheuni-Terbanggi Besar Rp343 miliar.
Sementara itu, potensi arus kas masuk dari aktivitas operasional perseroan selama 2019 diperkirakan mencapai Rp55 triliun. Arus kas itu berasal dari proyek Turnkey Rp26,5 triliun yang diharapkan selesai tahun ini, serta proyek konvensional Rp29 triliun yang terdiri dari pekerjaan proyek berbasis progres.
“Di sisi lain, perseroan berpotensi memperoleh pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp7,8 triliun. Dengan demikian, tahun ini diperkirakan mendapatkan kas masuk sekitar Rp63 triliun,” tulis Waskita dalam keterangan pers, Kamis (11/7).
Waskita juga meningkatkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) melalui ISO 45001:2018. Perseroan telah mengadakan pelatihan auditor internal ISO 45001:2018 Occupational Health and Safety Management System pada 8-10 Juli 2019 di Jakarta.
Kegiatan ini diadakan dalam upaya peningkatan berkelanjutan kompetensi sumber daya manusia internal auditor QHSE, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Kegiatan ini juga merupakan tahapan final menuju kegiatan audit internal rutin dan eksternal tahunan integrasi sistem manajemen ISO 45001:2018, 9001:2015 dan 14001:2015 oleh SGS pada triwulan III-2019.
“Lebih dari 30 personel calon auditor internal QHSE diharapkan mampu melakukan self assessment rutin dalam mengendalikan kinerja QHSE yang unggul dan zero accident atau incident injury free,” jelas Director of Business Development & Quality, Safety, Health and Environment Waskita Fery Hendriyanto.