Washington D.C., Gatra.com - Studi baru menemukan sebuah tengkorak prasejarah rusak yang mengungkapkan rahasia manusia purba. Tengkorak ini menunjukkan bahwa manusia modern awal meninggalkan benua Afrika jauh lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Tengkorak tersebut, yang ditemukan di Eurasia dan berumur 210.000 tahun, adalah tulang manusia modern tertua yang ditemukan para antropolog di luar Afrika, kata para peneliti. Namun, tengkorak ini memiliki "tetangga" yang tidak biasa: sebuah tengkorak Neanderthal yang berusia 170.000 tahun yang ditemukan persis di sebelahnya, di sebuah gua di selatan Yunani.
Hal ini unik mengingat bahwa tengkorak Neanderthal 40.000 tahun lebih muda dari tengkorak manusia modern yang baru ditemukan, tampaknya penyebaran awal manusia ini keluar dari Afrika berujung gagal. Tidak ada keturunan hidup dari manusia misterius ini yang hidup pada hari ini, dan kelompok manusia ini digantikan oleh Neanderthal, yang kemudian hidup di gua yang sama.
Baca Juga: Spesies Baru Manusia Purba, ‘Saudara’ Hobbit si Manusia Flores?
"Kami tahu dari bukti genetik bahwa semua manusia yang hidup hari ini di luar Afrika dapat melacak nenek moyang mereka hingga masa migrasi besar ke luar Afrika yang terjadi antara 70.000 dan 50.000 tahun yang lalu, " ucap ketua peneliti studi ini, Katerina Harvati yang juga seorang profesor paleoantropologi di Universitas Tübingen di Jerman kepada Live Science, Kamis (10/7)
Dua tengkorak kuno itu digali pada akhir 1970-an oleh para peneliti di Museum Antropologi di Universitas Athena. Mengingat bahwa tengkorak itu ditemukan di Gua Apidima, para peneliti menamainya Apidima 1 dan Apidima 2.
Kedua tengkorak, yang keduanya tidak memiliki rahang bawah, ditemukan berdampingan di blok breksi, potongan batu bersudut yang disemen bersama dari waktu ke waktu. Namun, kedua tengkorak tidak dalam kondisi baik; Apidima 1 yang rusak hanya termasuk bagian belakang tengkorak, dan pada saat itu, para peneliti tidak yakin dari spesies mana asalnya. Sementara Apidima 2 diidentifikasi sebagai Neanderthal.
Baca Juga: Gigi Kuno Berusia 240 Ribu Tahun dari Cina Selatan Mengungkap Nenek Moyang Manusia
Terlepas dari judul tengkorak itu sebagai "fosil manusia modern tertua yang diketahui di Eurasia," temuan baru itu tidak menulis ulang dasar-dasar evolusi manusia, kata Eleanor Scerri, seorang associate professor dan pemimpin kelompok riset Evolusi Pan-Afrika di Max Planck Institute untuk Ilmu Sejarah Manusia di Jena, Jerman
"Fosil manusia tertua masih berasal dari Afrika dan sekitar 100.000 tahun lebih tua dari fosil Apidima. Namun jika kita ingin mengajukan pertanyaan secara khusus tentang sejarah awal spesies kita di Eurasia, maka penelitian ini dapat mengkonfirmasi argumen awal tentang penyebarannya," kata Scerri.