Home Internasional Papua Nugini Memanas, 24 Tewas dalam Bentrok Antarsuku

Papua Nugini Memanas, 24 Tewas dalam Bentrok Antarsuku

Port Moresby, Gatra.com - Peristiwa pembantaian suku terjadi di Papua Nugini, korban tewas termasuk anak-anak dan wanita hamil. Total ada sekitar 24 orang tewas dalam kekerasan yang terjadi antar suku selama beberapa hari di Provinsi Hela, Papua Nugini. Beberapa laporan bahkan menyebutkan angka kematian lebih tinggi.

Media-media internasional pun menyoroti konflik antar suku ini, termasuk BBC, Rabu (10/7), yang menyebutnya sebagai kekerasan suku terburuk di Papua Nugini selama bertahun-tahun.

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape menganggap konflik ini sebagai "salah satu hari paling menyedihkan dalam hidupku," dan berjanji untuk melacak para pelakunya. Gubernur Provinsi Hela, Philip Undialu juga mengatakan hal senada dan menjelaskan pembunuhan itu menjadi bagian dari konflik yang berlangsung selama bertahun-tahun.

"Itu adalah pembalasan atas serangan sebelumnya. Kedua serangan itu dilakukan pada komunitas yang tidak bersalah, orang-orang juga tidak mengharapkannya dan kita semua dalam keadaan syok," ujarnya.

Pihak berwenang mengatakan, wilayah ini telah bertahun-tahun bertahan dengan kekerasan. Permasalahan kadang-kadang dipicu perselisihan tentang distribusi tanah dan kekayaan sumber daya. Kantor berita lokal EMTV melaporkan setidaknya sudah terjadi dua insiden di desa-desa kecil di distrik Tari-Pori.

Pada Minggu (7/7), tujuh orang (empat pria, dan tiga wanita) tewas di Desa Munima. Senin (8/7) ada 16 orang termasuk wanita dan anak-anak tewas di Desa Karida. Menurut surat kabar Post-Courier, serangan terjadi pada Sabtu dan Minggu. Enam orang tewas pada hari pertama dan di hari berikutnya dalam serangan balasan korban memakan 16 orang (termasuk dua wanita hamil).

Dataran tinggi di Provinsi Hela sangat terpencil. Bentrokan suku telah menjadi hal lumrah dan konflik kerap mewarnai wilayah ini karena pemerkosaan, pencurian, atau perselisihan tentang batas-batas suku.

3694