Jakarta, Gatra.com - Novel Arjuna Mencari Cinta, sebuah novel yang mengambil latar kisah sekelompok remaja tahun 70-an. Para pelaku yang termuat dalam novel tersebut mengadopsi nama-nama karakter pewayangan. Novel tersebut berhasil memborong penghargaan sebagai bacaan remaja terbaik pada 1978.
Namun berdasarkan penuturan sang penulis, Yudhistira ANM Massardi, Arjuna Mencari Cinta sempat mengundang kontroversi pada zaman orde baru. Bahkan pemerintah melarang cerita novel tersebut diangkat ke layar lebar.
"Akhirnya solusinya nama wayangnya disingkat, Arjuna jadi Jun, Kresna jadi Kres, Palgunadi jadi Pal. Judulnya pun berubah, Arjunanya dihilangkan jadi Mencari Cinta saja," papar Yudhistira di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (10/7).
Ia mengatakan novel tersebut menjadi salah satu novel legendaris yang digandrungi banyak penggemar. Bahkan, hingga kini cerita dalam novel tersebut masih dianggap relevan.
Diketahui novel tersebut pertama kali diterbitkan oleh Cypress pada 1977, cetakan selanjutnya oleh Gaya Favorit Press pada 2004. Pada 2019 ini Arjuna Mencari Cinta diterbitkan kembali oleh Gramedia.