Jakarta, Gatra.com - Amnesty International Indonesia mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah akan ada perpanjangan masa kerja dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Pasalnya perpanjangan masa kerja TGPF kasus Novel tersebut masih bergantung pada hasil temuan yang akan dirilis pekan depan.

"Harusnya begini, ketika dia diperpanjang, dia (TGPF) mengumumkan dulu ke publik sejauh mana capaiannya," ujar Manajer Riset Amnensty International, Papang Hidayat saat ditemui GATRA.com di Kantor Ombusdman RI, Jakarta Selatan, Rabu (10/7).

Ia berpendapat jika dalam investigasi sebelumnya tim memeroleh hambatan mengumpulkan fakta-fakta keras maka sebaiknya masa kerja TGPF diperpanjang.

"Jadi kalau dia bilang hasilnya baru 50% karena ada kendala, maka perlu diperpanjang, dan alasan itu masuk akal, mau enggak mau harus diperpanjang," ungkapnya.

Sebaliknya Papang menyebut tidak perlunya dilakukan perpanjangan masa tugas TGPF, jika dalam proses investigasi dan penyelidikannya sudah cukup untuk menjawab kebutuhan terkait misteri teror air keras yang menimpa penyidik senior KPK itu.

"Jadi harus menentukan temuan ini, diumumkan dulu dan untuk kejahatan yang melibatkan konspirasi pihak yang sangat berkuasa, saya kira investigasi juga harus lebih mendalam. Jadi bukan masalah diperpanjang atau tidaknya, tapi hasilnya dulu diuji-publikkan," tambahnya lagi.