Home Teknologi Sambut Homo erectus Tertua di Jawa, Bumiayu Siapkan Museum

Sambut Homo erectus Tertua di Jawa, Bumiayu Siapkan Museum

Yogyakarta, Gatra.com - Balai Arkeologi Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, untuk melakukan konservasi di Kali Bodas, Bumiayu, lokasi penemuan fosil manusia purba Homo erectus berusia sekitar 1,8 juta tahun. 
 
Arkeolog Balai Arkeologi Yogyakarta Harry Widianto mengatakan, setelah meneliti pada 17 Juni sampai 4 Juli, ia sudah bertemu dengan Bupati Brebes. 
 
"Kami sudah berbicara dengan Bupati dan Bupati langsung merespons. Akan segera disiapkan lahan untuk pembangunan museum daerah," kata Harry saat dihubungi Gatra.com, Selasa (9/7). 
 
Ia mengatakan, kawasan penemuan fosil Homo erectus itu harus dilindungi.  "Harus dikonservasi dan dikembangkan, dikenalkan ke masyarakat," katanya. 
 
 
Harry juga mengungkapkan situs di Bumiayu ini sebenarnya telah diteliti sejak 1920 silam. Di situs ini, banyak temuan, seperti fosil gajah purba, kuda laut, kura-kura raksasa, kerbau, hingga rusa. 
 
Fosil manusia purba ditemukan di lokasi tersebut belum lama ini. Spesiesnya Homo erectus seperti fosil di Sangiran. "Hanya lebih tua di Bumiayu," ucapnya. 
 
Di Sangiran, fosil manusia purba Homo erectus ditemukan di formasi Pucangan, berusia sekitar 1,5 juta tahun. Fosil di Bumiayu ditemukan di formasi Kaliglagah berusia 1,8 juta tahun. "Tahun depan kami akan melakukan penelitian lagi. Saya akan melakukan penggalian, mencari informasi susunan batuan," ucapnya. 
 
 
Penjabat Sekda Brebes Djoko Gunawan mengatakan, Balai Arkeologi Yogyakarta telah bertemu dengan Bupati. "Ternyata ditemukan fosil lebih tua 300 ribu tahun dibandingkan di Sangiran," katanya. 
 
Ia mengatakan, Pemkab Brebes saat ini berupaya menyiapkan lahan seluas satu hektar untuk membangun museum daerah. "Lokasinya di Bumiayu, tidak jauh dari lokasi temuan itu," kata Djoko saat dihubungi wartawan dari Yogyakarta, Rabu (10/7).
 
Menurutnya, target pembangunan dimulai pada 2021. Museum daerah ini diyakini akan berdampak terhadap berbagai sektor terutama wisata. "Kami juga sudah mulai mengedukasi ke masyarakat dan koordinasi dengan kepolisian untuk mengamankan lokasi itu," pungkasnya.
1190