Home Internasional AS dan PBB Diminta Mengambil Tindakan Atas Pembunuhan Kashoggi

AS dan PBB Diminta Mengambil Tindakan Atas Pembunuhan Kashoggi

London, Gatra.com - Pelapor khusus PBB, Agnes Callamard dan tunangan jurnalis yang dibunuh Jamal Khashoggi, Hatice Cengizm memperingatkan bahwa nilai-nilai demokrasi di seluruh dunia akan semakin buruk jika Arab Saudi lolos dari pertanggungjawaban atas pembunuhan Jamal Kashoggi.

Callamard dan Cengiz meminta komunitas internasional untuk bertindak atas laporan yang diterbitkan oleh PBB pada 19 Juni lalu. Dimana berdasarkan investigasi selama enam bulan menyimpulkan bahwa kematian jurnalis Saudi itu adalah pembunuhan oleh negara, yang dilakukan oleh agen-agen Saudi. Dengan kata lain, Saudi menggunakan sumber daya negara.

 "Saya ingin Anda menggunakan laporan ini sebagai sarana untuk mencegah upaya pembungkaman terhadap kami. Negara-negara Eropa harus menanggapi laporan ini lebih serius," kata Cengiz di markas Amnesty International di London, Selasa (9/7).

Cengiz menyayangkan sejak laporan itu dirilis, tidak ada langkah serius terhadap para penjahat yang telah melakukannya atau dukungan dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB.

 "Saya meminta negara-negara yang benar-benar percaya pada hak asasi manusia dan hukum internasional untuk mengambil langkah lebih menuju jalur hukum dan mekanisme peradilan internasional," kata Cengiz kepada Al Jazeera.

Dalam laporannya, berdasarkan bukti yang dapat dipercaya, Callamard menyebut Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) punya tanggung jawab atas pembunuhan Kashoggi.

Callamard juga berpendapat bahwa pembunuhan itu harus diperlakukan sebagai kejahatan dengan yurisdiksi internasional. Ia juga menyerukan agar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menunjuk sekelompok ahli untuk melakukan penyelidikan kriminal internasional.

Callamard bahkan mengkritik kelambanan Amerika Serikat yang berdalih dengan alasan yurisdiksi dan tak berminat untuk mengambil tindakan melalui investigasi FBI, CIA, atau investigasi hukum perdata.

"Itu akan memberi tahu kita lebih banyak tentang apa yang mendahului pembunuhan khususnya, siapa yang mungkin menghasut pembunuhan, atau bahkan memerintahkannya. Semua informasi ini mungkin ada di tangan CIA. Kongres telah memintanya. Sejauh ini Gedung Putih sebenarnya melepaskan kewajiban konstitusionalnya untuk membuat informasi itu terpublikasikan," ujar Callamard.

Diketahui, Jamal Khashoggi adalah warga Arab Saudi yang tinggal di Amerika Serikat dan pernah menjadi kolumnis untuk The Washington Post, di mana ia menulis artikel-artikel yang kritis terhadap kebijakan MBS. 

Pada 2 Oktober tahun lalu, Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen yang memungkinkannya menikahi Cengiz, yang menunggunya di luar kantor konsulat. Dia dibunuh oleh agen Saudi di dalam gedung dan jenazahnya belum ditemukan.

Setelah memberikan serangkaian bantahan, Arab Saudi mengakui pada akhir Oktober Khashoggi terbunuh di dalam konsulat, dan mengklaim operasi itu adalah perbuatan orang tidak bertanggungjawab.

Setidaknya 11 pejabat tingkat rendah sedang diadili di negara itu. Tetapi kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menyatakan keprihatinan bahwa proses tersebut dapat bertujuan untuk menghapus keterlibatan pejabat tingkat tinggi.