Honolulu, Gatra.com - Menurut penelitian baru, jenis cacing parasit yang dapat merusak otak manusia berpotensi menginfeksi orang Hawaii lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa dari orang-orang ini mungkin mengidap parasit cacing paru-paru tikus setelah menyantap (secara sengaja atau tidak) siput.
Para pejabat kesehatan di Negara Bagian Aloha tertarik untuk menemukan prevalensi parasit yang menginfeksi otak ini dan penyebab infeksinya pada manusia. Dengan melihat kembali laporan yang dimulai pada 2007, ketika petugas kesehatan mulai melacak penyakit di Hawaii, mereka menemukan 82 kasus (dua di antaranya berakibat fatal) hingga 2017. Kasus-kasus ini melibatkan penduduk serta wisatawan dan pengunjung.
Ahli epidemiologi di divisi pengendalian wabah penyakit dari Departemen Kesehatan Hawaii, David Johnston menduga bahwa kemungkinan jumlah ini adalah perkiraan yang terlalu rendah dari jumlah orang yang sakit oleh terinfeksi oleh parasit yang sebenarnya.
"Itu karena beberapa orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala atau hanya yang ringan, sehingga mereka tidak mencari perhatian medis," ucapnya dalam kutipan yang diambil dari Live Science.
Meskipun kebanyakan orang yang terinfeksi parasit dapat sembuh tanpa pengobatan, dalam kasus yang jarang terjadi, mereka dapat mengidap masalah neurologis atau bahkan meninggal karenanya, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Sementara itu, manusia tidak bisa menularkan infeksi ke manusia lain.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang di Hawaii dapat tertular penyakit ini ketika mereka secara tidak sengaja atau justru sengaja menelan siput yang terinfeksi ini cacing pada buah atau sayuran mentah yang tidak dicuci sebelumnya.
"Beberapa siput bayi ukurannya sangat kecil sehingga nyaris tidak terlihat pada mata telanjang. Itu sebabnya penting untuk sepenuhnya memeriksa dan mencuci produk mentah sebelum memakannya," imbuh Johnston.