Sleman, Gatra.com -Manajemen klub sepak bola Persebaya Surabaya keberatan atas dilarangnya suporter mereka datang ke Sleman saat tim itu melawan tuan rumah PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (13/7). Bonek, sebutan populer suporter Persebaya, merasa telah berubah positif.
Perwakilan manajemen Persebaya, Alex Tualeka, kecewa atas surat warga di sekitar Stadion Maguwoharjo yang keberatan atas kedatangan Bonek.
"Kami keberatan dengan surat itu karena bagi kami Bonek sudah banyak berubah. Banyak kerugiannya. Sudah dua Minggu terakhir kami persiapan untuk datang ke Sleman," kata Alex saat ditemui di kompleks Stadion Maguwoharjo, Rabu (10/7).
Menurut Alex, manajamen tim dan perwakilan Bonek telah bertemu dengan manajemen PSS dan pihak Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari hasil koordinasi ini, kepolisian tak merekomendasikan suporter Persebaya datang ke Sleman.
Alex mengatakan, jika ada oknum suporter berulah, suporter itu yang harus ditindak hukum. Namun bukan melarang semua suporter datang ke Sleman demi mendukung tim kebanggaannya.
"Apapun kejahatan yang dilakukan itu oknum. Jangan mengorbankan jumlah suporter yang sangat besar. Karena mereka suporter datang tertib, pulang dengan aman. Kalau ada oknum lain (berulah) bisa ditindak dengan hukum," ucapnya.
Atas keputusan ini, Alex mengimbau Bonek menghargai keputusan Polda DIY dan PSS dengan tidak datang ke Sleman.
"Untuk yang sudah datang ke Sleman, tetap menjaga suasana kondusif. Tidak menimbulkan keresahan baru. Kami berharap bisa pulang saja. Jangan sampai imej Bonek yang sudah besar dan positif ini hancur karena ulah satu atau dua orang," katanya.
Sebelumnya, panitia pertandingan PSS tak memberi tiket pada Bonek saat Persebaya melawan PSS di kompetisi Liga 1, Sabtu (13/7). Keputusan ini sesuai surat warga sekitar Stadion Maguwoharjo dan rekomendasi polisi.
Salah satu koordinator suporter Bonek, yang menyebut dirinya Bojez, mengatakan, selama ini hubungan antara suporter Surabaya dan Sleman tanpa masalah. Ia pun menyayangkan keputusan ini.
"Kami mau membuktikan Bonek itu bukan seperti masyarakat kira. Bonek sudah banyak berubah," katanya.
Ia mengimbau rekan-rekannya yang telanjur tiba di Sleman untuk menghargai tuan rumah. "Di mana kita berpijak harus menghargai adat istiadat setempat. Kalau yang sudah datang, tertib jangan merugikan Bonek," pungkasnya.