Jakarta, Gatra.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memperkenalkan tim siber bentukannya, yaitu Government Cyber Security Insiden Response Team (Gov-CSIRT). Tim ini merupakan tim akan merespons insiden siber pada sektor pemerintahan.
Sekretasi Utama BSSN, Syahrul Mubarak, di Hotel Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Rabu (10/7), mengatakan, Gov-CSIRT beranggotakan seluruh staf BSSN yang diketuai oleh Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah, Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN.
"Tim Gov-CSIRT ini bertugas untuk membangun, mengoordinasikan, mengolaborasikan, dan mengopersionalkan sistem mitigasi, manajemen krisis, penanggulangan dan pemulihan terhadap insiden keamanan siber pada sektor pemerintah," katanya.
Syahrul menjelaskan bahwa konsituen dari Gov-CSIRT Indonesia ini meliputi seluruh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Gov-CSIRT juga memberikan layanan yang meliputi aspek manajemen insiden keamanan siber.
Baca juga: Kebijakan Satu Data Indonesia Pertimbangkan Keamanan Siber
Aspek kemanan siber tersebut pertama, triase insiden, yang merupakan langkah memastikan kebenaran insiden. Kedua, koordinasi insiden, yakni penentuan kemungkinan penyebab insiden. Ketiga, resolusi insiden yang merupakan investigasi dan analisis dampak insiden.
Selain itu, Gov-CSIRT juga disertai dengan aktivitas proaktif dalam bentuk cyber security drill test, workshop atau bimbingan teknis dan asistensi pembentukan CSIRT sektor pemerintah.
Syahrul mengatakan, saat ini populasi penduduk Indonesia sebesar 246 juta jiwa di antaranya 171,17 juta penduduk atau 64,8% terhubung ke internet. Sementara pengguna internet pada tahun 2017 lalu hanya 54,86%.
Baca juga: Pisahkan Jaringan Telekomunikasi Publik dan Lembaga
Penetrasi pengguna internet meningkat 10,12% dibandingkan tahun sebelumnya sehingga risiko ancaman penyalahgunaan teknologi informasi semakin tinggi dan kompleks.
"Menyikapi fenomena dan menciptakan lingkungan siber strategis, maka pemerintah membentuk BSSN yang bertugas melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien," ungkapnya.
Menurut Syahrul, kegiatan FGD dan Gov-CSIRT tujuannya untuk menjadikan BSSN sebagai badan siber kelas dunia.
"Sesuai dengan amanah Presiden Jokowi, BSSN mengajak semua stakeholder, termasuk pemerintah, swasta, dan akademisi untuk berpartisipasi aktif, berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan keamanan siber di Indonesia," imbaunya.