Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) akan melaksanakan Karya Kreatif Indonesia (KKI) dengan menghadirkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai sektor, salah satunya ialah pada sektor busana. Meskipun, sekarang industri fesyen sudah membaik, namun BI menilai masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Desainer ternama Indonesia, Toton Januar, mengatakan, ada dua faktor tantangan utama. Keduanya yakni cara untuk menjaga kualitas produk UMKM agar tetap bertahan serta bagaimana melakukan pengembangan produk agar dapat beradaptasi dengan perubahan pasar.
"Karena, kalau kita bicara masalah ekspor di beberapa negara tujuan, tentu kebutuhan mereka berbeda. Nah, ini merupakan tantangan pelaku kreatif untuk menjembatani kebutuhan tersebut," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Selasa (9/7).
Baca Juga: Lestarikan Satwa Langka, JFW Usung Fashion Habitat
Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas produk UMKM, pemerintah telah melakukan berbagai program. Mulai dari memberikan dukungan dari segi modal dan segi teknikal melalui kerja sama UMKM dengan pelaku kreatif, seperti desainer.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM BI, Budi Hanoto juga mengatakan, sudah diberlakukannya pendekatan end to end process dari hulu ke hilir. "Kami tidak hanya beri pendampingan atau memperbaiki kualitas, tetapi juga melatih kewirausahaan untuk menciptakan produk yang berkualitas. Selain juga penataan manajemen yang lebih baik," ujarnya.
KKI yang diselenggarakan oleh BI akan diisi oleh 370 UMKM. Acara akan dilaksankan selama tiga hari pada 12 Juli hingga 14 Juli 2019 di Hall A, Jakarta Convention Center, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.