Semarang, Gatra.com - Badan Musyawarah Antar-Gereja (Bamag) Kota Semarang prihatin terhadap generasi milenial yang kian tidak peduli pada kesenian di Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Bamag Kota Semarang, Pdt. Bambang Mulyono, menanggapi fenomena makin menurunnya minat anak muda terhadap kesenian.
"Karena itu, kami ingin menggugah dan mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan kesenian yang ada di Indonesia," kata Bambang seusai membuka Festival Seni dan Budaya yang diadakan oleh wanita Bamag Kota Semarang di gedung serbaguna pemerintah kota Semarang, Selasa (8/7).
Festival Seni dan Budaya yang mengambil tema "Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, Biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi (Mazmur 149:3)".
Agar tidak punah, tradisi budaya itu perlu dilestarikan . "Pelestarian seni budaya itu sangat perlu karena saat ini, generasi muda kita mudah terkikis oleh budaya baru yang jauh dari seni budaya Indonesia," kata Bambang. Pentas seni dan budaya yang akan diadakan setiap tahun oleh Bamag itu sebagai bagian dari nguri-uri budaya.
Ketua Panitia Festival Seni Wanita Bamag, Valentina, mengatakan, pada acara yang diikuti seluruh gereja-gereja yang tergabung dalam Bamag, terdapat beragam pentas seni dan budaya, seperti kolintang, angklung, gamelan, dan tari-tarian dari perwakilan wanita gereja. Pertunjukan itu berlangsung hingga pukul 22.00 WIB.