Jakarta, Gatra.com - Pengamat pertanian dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, IGS Soekartono, mengatakan, naiknya beberapa harga komoditas pangan akibat musim kemarau tidak dapat diarahkan sepenuhnya sebagai tanggung jawab Kementerian Pertanian (Kementan).
Soekartono menjelaskan, paling utama yang harus diperhatikan saat musim kemarau atau kekeringan tiba adalah jaminan kesiapan stok pangan di pasaran.
Menurutnya, tanggung jawab Kementan adalah perlu bekerja keras dan memastikan bahwa pangan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat tersedia.
"Saat kemarau, itulah yang perlu diwaspadai. Tugasnya Kementan memastikan pertanian tetap produktif dan komoditas pangan aman," ujarnya.
Baca juga: Toko Tani Indonesia Responsif Stabilkan Harga Cabai
Menurut Soekartono, musim kemarau tidak bisa dijadikan alasan melonjaknya harga pangan. Sebab hal itu menyangkut jalur distribusi niaga dan pasokan masuk ke pasaran.
"Jadi meskipun kemarau tapi kalau pangannya tetap aman, harga seharusnya tetap stabil. Jika masih mahal, berarti ada sesuatu lain hal kan," ungkap Soekartono dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Kementan Dorong Penggunaan Varietas Tahan Kering
Beberapa komoditas pangan dikabarkan mengalami kenaikan harga di pasaran, di antaranya cabai, bawang, dan sayur mayur. Kenaikan itu dianggap akibat kemarau yang ternyata datang lebih cepat dibandingkan prediksi sebelumnya sehingga berdampak ke produktivitas pertanian.
Sedangkan pihak Kementan telah menegaskan bahwa ketersediaan pangan tetap akan aman untuk pasokan di pasaran. Kementan telah melakukan berbagai upaya antisipasi kemarau dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.