Home Politik Meutya Hafid Masuk Bursa Balon Wali Kota Medan

Meutya Hafid Masuk Bursa Balon Wali Kota Medan

Medan, Gatra.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Sumatera Utara (Sumut) dalam waktu dekat akan membuka penjaringan bakal calon (Balon) kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada serentak 2020 mendatang.

Sekretaris DPD Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir mengungkapkan siapa saja bisa ikut mendaftar pada penjaringan calon kepala daerah, baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Meski begitu, Riza mengatakan prioritas utama Partai Golkar adalah mengusung kader internal di Pilkada serentak 2020. Untuk Pilkada Medan, ia menyebut beberapa nama yang berpotensi besar diusung. 

Baca Juga: Hasban Siap Maju Membangun Labuhan Batu

Mulai dari Iswanda Ramli (Wakil Ketua DPRD Medan), Rolel Harahap, Syamsul Qomar, Yasir Ridho dan Meutya Hafid (anggota DPR RI). "Kader internal yang diusung juga harus memiliki rekam jejak yang bersih. Karena itu juga menjadi pertimbangan," ujarnya, di Medan, Selasa (9/7).

Diakuinya, nama Meutya Hafid belum pernah dibahas untuk Pilkada Medan. Menurutnya, sosok Meutya Hafid memiliki banyak kelebihan salah satunya memiliki jarigan yang luas di pemerintah pusat. "Tapi, kalau dia mau maju, saya mendukung," imbuhnya.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Medan Diusulkan Sebesar Rp92 Miliar

 

"Selain karena sosok seorang wanita, saya dukung (Meutya Hafid) karena memang memiliki jaringan yang luas. Ini kaitannya dengan kebijakan ketika memimpin nantinya," ungkapnya.

Riza menyebut ada 2 persoalan utama di Kota Medan yang sampai saat ini belum mampu terselesaikan. Pertama, masalah banjir. Kedua, persoalan kemacetan. "Banjir tidak bisa diatasi oleh seorang wali kota, butuh dukungan pemerintah pusat. Banjir tidak selesai hanya dengan mengorek drainase, sementara sungai yang ada di Medan sudah terkena sendimentasi, butuh bantuan dari pemerintah pusat," urainya.

Baca Juga: 23 Kabupaten/Kota di Sumut Ikut Pilkada serentak 2020

Ia mencontohkan Kota Surabaya yang dipimpin oleh Wali Kota Tri Rismaharini. Meski seorang wanita, menurutnya Risma berhasil merubah Kota Surabaya menjadi lebih baik. "Surabaya itu lebih besar dari Medan. Wali Kota nya seorang wanita, kenapa di Medan tidak bisa seperti itu," ungkapnya.

Meutya Hafid sendiri memilih merendah ketika namanya dimasukkan ke dalam bursa Balon Wali Kota Medan yang akan diusung partai Golkar. Maju tidaknya di Pilkada Medan, diakuinya tergantung restu partai. "Itu nanti tergantung perintah dan penugasan partai. Untuk saat ini tidak ada, masih ditugaskan fokus di DPP Partai Golkar dan Fraksi Golkar," sebut anggota DPR RI dapil Sumut ini.

3256