Banyumas, Gatra.com – Warga Dusun Plandi, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, geger oleh penemuan potongan kepala dan tangan manusia di dusun tersebut, Senin (8/7) sore.
Kepala Desa Watuagung, Suyatno mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, kepala dan tangan manusia itu pertama kali ditemukan oleh anak berusia 12 tahun, Putra, warga setempat.
Saat itu, Putra mengira apa yang ditemukannya adalah daging besar yang dibakar. Daging gosong itu ditemukan di selokan jalan tembus pedesaan menuju desa di wilayah Desa Gumelem Wetan, Kabupaten Banjarnegara.
Lantas, Putra melaporkan kepada Pariman (45), warga RT 08/3 Desa Watuagung. Setelah dicek, ternyata apa yang ditemukan Putra adalah potongan kepala dan tangan manusia.
“Ya, yang ditemukan potongan kepala dan tangan manusia. Sudah gosong terbakar,” ujarnya, Selasa petang (9/7).
Sontak, Dusun Plandi yang biasanya adem ayem ini pun geger. Warga berduyun-duyun melihat temuan ini. Sebagian warga juga dicekam ketakutan. “Pasti ada rasa takut ya,” katanya.
Selepas magrib, temuan kepala dan tangan diduga korban mutilasi itu pun dilaporkan ke pemerintah desa dan Kepolisian Sektor Tambak. Tak berapa lama kemudian, polisi datang ke lokasi dan memasang garis polisi.
Pada Senin malam hingga dini hari, Indonesia Fingerprint Identifications (Inafis) Polres Banyumas mengolah TKP. Kepolisian juga memeriksa saksi-saksi. Beberapa saksi yang dimintai keterangan di antaranya, Supriyadi dan Supriyanto, keduanya adalah warga RT 07/3 dan RT 05/4 Desa Watuagung.
Kemudian, Saefusin Fajar Nurhoman (warga Gumelem Wetan RT 3/12 Kecamatan Tambak), Nurhayati (warga Siwarak RT 01/3, Kecamatan Tambak) Surat dan Pariman (warga Watuagung), serta Wartam (warga Gumelem Wetan, Banjarnegara).
Polisi lantas membawa potongan jasad manusia itu ke RSUD Margono Sukarjo, Purwokerto, untuk autopsi.
Suyatno mengungkapkan, warga sempat melihat ada mobil jenis van berwarna silver berhenti di sekitar lokasi. Lantas, warga juga melihat penumpang mobil tersebut membakar sesuatu di selokan.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Subbagian Humas Polres Banyumas, AKP Icuk Sukiyah, membenarkan adanya perisitwa itu. Namun, ia tak menjelaskan penanganan selanjutnya. “Dalam penyelidikan, Mas,” ucap Icuk.