Padang, Gatra.com - Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini menjadi andalan bagi daerah untuk meningkatkan daya saing. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyebutkan dalam upaya mengembangkan produk UMKM tersebut perlu strategi pemasaran yang jelas.
Irwan menyebutkan langkah tersebut dilakukan agar produk UMKM bisa memiliki nilai tambah dan bernilai ekspor secara global. Sebab hingga saat ini Indonesia memiliki capaian ekspor yang rendah karena minimnya mutu, kemasan, dan sebagainya.
Hal tersebut disampaikan Irwan dalam kegiatan "Sosialisasi Pemanfaatan Akses Pasar bagi Pelaku Usaha" yang diselenggarakan oleh Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar, Selasa (9/7).
"Nilai ekspor yang kita dapat masih termasuk rendah. Dalam memasarkan produk perlu strategi pemasaran, agar bisa berdaya saing di pasaran," sebut pria yang kerap disapa IP itu.
Dirinya mengatakan upaya penetrasi ke pasar dunia perlu memanfaatkan kecanggihan informasi, akses, mutu, merk, ketersediaan produk hingga kemasan yang berkualitas. Upaya tersebut hendaknya dilakukan oleh pelaku usaha agar produknya laris dan dilirik konsumen.
"Selain mutu, hendaknya juga bisa memanfaatkan momentum, kegiatan (event) serta bersinergi dengan pihak lainnya untuk bisa bersaing dengan negara lain," ungkapnya.
Irwan menyebutkan saat ini salah satu produk UMKM Sumbar yang telah berhasil menembus pasar ekspor adalah rendang.
"Bahkan rendang sudah menjadi konsumsi luar negeri, baik Asia maupun negara-negara Eropa. Selain rendang sudah dinobatkan sebagai makanan terenak dunia, juga sangat tahan lama dan bisa disantap dengan apa saja," ungkapnya.
Rendang memiliki syarat untuk menjadi produk UMKM unggulan ekspor karena rasanya yang tak kalah lezat bila dibandingkan dengan daging stik yang ada di Eropa. Selain itu rendang memiliki ketahanan sangat lama yang menjadi nilai tambah.
"Saat ini untuk rendang kita baru ekspor bumbu dan rempah saja. Kita ingin produknya tidak hanya bumbu saja, tetapi semuanya termasuk dagingnya. Apalagi, produk itu masuk ke mal yang ada di beberapa negara. Itu lebih bagus lagi, makanya kita minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar untuk fokus dalam hal ini," katanya.