Semarang, Gatra.com - Universitas Diponegoro mengingatkan para mahasiswa yang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah di kehidupan nyata di tengah-tengah warga desa.
Hal itu disampaikan Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama SH, MHum, saat acara penerimaan mahasiswa KKN Undip Semarang di halaman rumah dinas Bupati Semarang di Jalan Asmara Ungaran Kabupaten Semarang, Selasa (9/7).
Menurut Yos, tugas utama para mahasiswa adalah belajar menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dan mengaplikasikan dalam kehidupan nyata sebagai sarana mencari pengalaman
“Ingat, bekal ilmu yang kalian peroleh adalah ilmu kelas dunia. Jadikan untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Belajarlah dari kehidupan masyarakat desa sehingga nantinya menjadi pemimpin yang peduli kepada mereka,” kata Yos dihadapan 600 mahasiswa Undip yang mengikuti KKN.
Sekretaris Pusat Pelayanan KKN (P2KKN) Undip Semarang, Kurniawan Teguh Martono, menyampaikan bahwa program KKN Tahun Ajaran 2019 ini diikuti oleh 600 mahasiswa Undip dengan mengambil mata KKN di Kabupaten Semarang.
Para mahasiswa yang mengikuti KKN berasal dari sebelas fakultas nantinya akan bekerja sama dengan masyarakat yang tersebar di 60 desa di 6 kecamatan di Kabupaten Semarang. “Mereka akan melaksanakan berbagai program kerja yang spesifik sesuai karakter desa masing-masing. Termasuk mengajak warga untuk berwirausaha,” kata Kurniawan
Dalam apel penerimaan mahasiswa, para mahasiswa diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono didampingi Rektor Undip. Acara itu dihadiri oleh para pejabat struktural di lingkungan Undip, perwakilan camat yang wilayahnya menjadi lokasi KKN.
Kurniawan mengemukakan, program kewirausahaan di beberapa desa itu dilakukan mahasiswa dengan menggandeng lembaga internasional USAID dan Kementerian Ristek Dikti.
Tak hanya itu, Undip juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melaksanakan program revolusi mental di beberapa desa tertentu lainnya. “Para mahasiswa sudah mendapat pembekalan untuk melaksanakan program itu. Sehingga nantinya program dapat berhasil dengan baik,” katanya.
Sekda Gunawan Wibisono, saat pengarahan, mengatakan bahwa potensi industri pertanian dan pariwisata di wilayah Kabupaten Semarang masih bisa dikembangkan. Karenanya, dia mengajak para mahasiswa KKN untuk jeli melihat celah pengembangan potensi itu di tiap-tiap desa lokasi KKN.
“Gunakan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah untuk memetakan potensi desa. Lalu manfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkannya. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga desa,” kata Gunawan.