Home Gaya Hidup PDAM Semarang Terjunkan Tim Teliti Limbah

PDAM Semarang Terjunkan Tim Teliti Limbah

Semarang, Gatra.com - Penemuan limbah kimia di bantaran Sungai Kaligarang  respons dari pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Semarang.

Limbah  berbentuk seperti drum yang ditemukan oleh warga di sekitar sungai  itu diamankan  aparat Satuan Polisi Pamong Praja Semarang agar  tidak membahayakan lingkungan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Semarang  menurunkan tim untuk  meneliti seberapa besar bahaya  pencemaran akibat limbah tersebut.

Kepala Bagian Produksi 1 PDAM Tirta Moedal Semarang, Harimurni, mengatakan, PDAM menilai limbah yang dibuang di bantaran Banjirkanal Barat (BKB) wilayah RT 9 RW 1, Manyaran bisa membahayakan jika mencemari air sungai tersebut.

Baca juga: Limbah Kimia Ilegal Dibuang di Bantaran Kaligarang Semarang

Menurut Hari, untuk uji sampel air di sekitar limbah tersebut memang belum membahayakan dan masih dalam batas wajar kandungan amoniaknya sekitar 0,34 mg/ kiter. Sesuai ambang batas maksimal PP 82 tahun 2001 yakni 0,5 mg/liter.

“Yang membahayakan jika musim hujan tiba. Limbah itu bisa larut ke sungai  dan racun atau toksin yang ada dalam kandungan limbah akan menyebar melalui air sungai” kata Hari saat mengecek sampel air di sekitar limbah tersebut, Selasa (9/7)

Meskipun demikian, Hari mengakui,  PDAM hingga saat ini belum mengetahui secara persis kandungan zat  pada limbah itu. Butuh waktu dan uji laboratorium untuk mengetahui zat yang ada di limbah tersebut.

Hari memperkirakan, zat yang ada dalam limbah itu mengandung minyak jenuh atau lemak, sebab saat  memegang limbah tersebut tangannya merasakan sedikit gatal. Jika bercampur air,  limbah itu tidak membahayakan. 

“Namun yang dikhawatrikan jika ada zar yang berbahaya. Jadi harus diteliti lebih lanjut hasilnya seperti apa. Untuk sementara ini kami minta, limbah tersebut dibuang atau dilakukan isolasi di area tersebut agar tidak mencemari air sungai,” katanya. Pihaknya saat ini menunggu hasil uji lab dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengetahui kandungan zat di area tersebut. 

 

386