Jambi, Gatra.com - Gubernur Jambi, Fachrori Umar bersama para gubernur se-Sumatra menandatangani Program Kesepakatan Raflesia yang nantinya langsung disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia. Kesepakatan ini merupakan komitmen bersama Gubernur se-Sumatra untuk meningkatkan peran pulau Sumatra dalam percepatan pembangunan ekonomi nasional.
Penandatanganan ini dilakukan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatra Tahun 2019 dengan tema Peningkatan Peran Pulau Sumatra Dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi Nasional, di Krakatau Ballroom Hotel Grage Bengkulu, Selasa (9/7).
Isi dari kesepakatan ini adalah mendorong percepatan pembangunan Jalur Kereta Api Sumatra, percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra, pengembangan pelabuhan di pesisir barat Sumatra, penguatan Program Tol Laut, percepatan realisasi pembangunan Selat Sunda, dan mendorong pemerintah untuk percepatan KEK di wilayah Sumatra.
Karo Humas dan Protokol Provinsi Jambi, Johansyah bilang yang hadir pada rapat koordinasi ini gubernur se-Sumatra, yaitu Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Jambi Fachrori Umar, dan Gubernur Riau Syamsuar. Rapat dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Badan Pertanahan Nasional (BPN), tokoh masyarakat bagian Sumatra Selatan, Sekretaris Menteri Perempuan dan Anak Indonesia, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Se Sumatera, Bappeda se-Sumatra.
"Pada kesempatan ini Fachrori menyampaikan usulan strategis Pemerintah Provinsi Jambi tahun 2020 dengan menetapkan pusat logistik mitigasi bencana Pulau Sumatra di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi," kata Johansyah.
Ia menjelaskan, pengusulan penetapan Bungo sebagai pusat logistik mitigasi bencana pulau Sumatra dengan beberapa pertimbangan yaitu dari segi kewilayahan, Kabupaten Bungo lebih strategis karena berada di tengah akses transit jalur darat dari dan menuju daerah se-Sumatra seperti Jambi-Palembang-Padang-Riau- Bengkulu-Medan-Aceh dan Lampung.
"Selain itu, Kabupaten Bungo memiliki Rumah Sakit Daerah (RSUD) tipe B, relatif lebih aman dari bencana, memiliki bandara perintis nasional. Dari aspek ekonomi, memiliki potensi sumber daya alam yang cukup baik, dan adanya dukungan instansi vertikal Basarnas yakni tahun 2019 akan membangun sarpras di Kabupaten Bungo," kata Johansyah.
Ada beberapa isu strategis yang dibahas di antaranya konektivitas Pulau Sumatra dan penguatan komoditas Pulau Sumatra. Untuk isu konektivitas, seluruh gubernur se-Sumatra bersinergi mendorong pemerintah pusat untuk menyambungkan atau mengoneksikan Pulau Jawa dan Sumatra yaitu dengan membangun Jembatan Selat Sunda.
“Seluruh kesepakatan yang dibuat ini tentunya diperuntukkan untuk meningkatkan peranan kita, peranan seluruh provinsi di Sumatra dalam peningkatan percepatan pembangunan nasional, dan jika seluruh kesepakatan ini dilaksanakan efeknya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat terutama dalam peningkatan kesejahteraan," sebut Johansyah.
Provinsi Jambi juga memiliki kekayaan alam yang sangat besar di antaranya kopi, karet, kelapa sawit yang menjadi andalan. Jika seluruh gubernur berkomitmen bersama-sama menjadikan komoditas ini menjadi andalan dari seluruh Sumatra, seperti yang tadi disepakati membuat namanya Sumatra Coffee Trading House, memiliki pusat perdagangan kopi yang terkoordinasi, sehingga Kopi Sumatra betul-betul punya pasar yang baik di nasional maupun menjadi komoditas ekspor.
Menurut Johansyah, Fachrori mengharapkan agar komitmen untuk kemajuan bersama ini dapat dilakukan bukan hanya di Pulau Sumatra, tetapi juga seluruh wilayah di Indonesia. "Berharap pemerataan pembangunan dan kemajuan serta percepatan pembangunan dapat dirasakan di seluruh Indonesia baik Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, tujuannya agar kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia," ujar Johansyah.
Selain itu, Provinsi Jambi juga mengemukakan tambahan etape dalam Tour de Singkarak, dimana selama ini etape dalam Tour de Singkarak hanya di Provinsi Sumatra Barat, namun tahun ini diusulkan agar Provinsi Jambi juga masuk dalam Tour de Singkarak, yakni di Kerinci.