Tanjung Jabung Barat, Gatra.com - Bangunan sumur bor yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) VI di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara menjadi bangunan terbengkalai. Pasalnya warga menolak serah terima sumur bor tersebut karena banyak kekurangan.
Kasi Pemerintahan Kelurahan Mekar Jaya, Rusli Tarigan mengatakan dia dan juga warga enggan menggunakan sumur tersebut. Karena memang belum ada kejelasan serah terima. Pihaknya pada tahun 2018 menolak serah terima. Karena mereka meminta keran air sumur bor tersebut diperbaiki terlebih dahulu, namun tidak dilakukan pihak rekanan.
"Dananya kalau tidak salah ratusan jutalah. Wajar kami menolak tanda tangan serah terima. Karena keran air dan pipanya belum diperbaiki oleh pihak balai," katanya, Selasa (9/7).
Rusli menyebutkan, pihak kelurahan mau saja menandatangi serah terima, asalkan pihak BWSS mau memperbaiki fasilitas yang rusak terlebih dahulu. Karena beberapa waktu lalu pihak balai telah menyatakan kesanggupan untuk perbaikan item yang rusak. Namun, sampai sekarang tidak ada actionnya.
Ia juga menyebutkan, kalau pihak kelurahan mendukung tindakan Ketua RT yang juga menolak menandatangani surat serah terima.
"Saya juga mendukung langkah Ketua RT. Buktinya, saya juga menolak tanda tangani surat tersebut. Dan ketua RT 06 dan 07 tahu itu. Kita mau teken serah terimanya. Tapi perbaiki dulu yang rusak. Buat apa diterima kalau tidak perbaiki," ujarnya lagi.
Ketua RT 07, Ukis juga ketika dikonfirmasi juga mengungkapkan hal yang sama. Ukis mengaku telah menyampaikan kepada pihak balai soal kerusakan pada keran air dan pipa. Sayangnya pihak balai, cuma bisa berjanji saja tanpa ada upaya memperbaiki.
"Tadi saya telepon, katanya mau diperbaiki tapi tidak tahu kapan," ucapnya.
Ukis juga mengakus heran, karena pihak BWSS memaksa mereka untuk menggunakan sumur tersebut. Tapi pihaknya bersikukuh menolak. Selain itu, pintu ruang panel pada bangunan air tanah untuk air baku itu masih digembok. Sedangkan kuncinya belum diserahkan, karena belum ada serah terima.
"Bagaimana mengoperasikannya. Ruangan panelnya digembok. Karena belum ada serah terima kami tidak mau merusaknya," kata Ukis.