Home Kesehatan REFCON: Mitigasi Anak Berisiko Stunting Itu Penting

REFCON: Mitigasi Anak Berisiko Stunting Itu Penting

Jakarta, Gatra.com – Angka gizi buruk (stunting) pada anak di Indonesia tergolong cukup tinggi. Persoalan tersebut terus menyita perhatian banyak kalangan, baik itu pemerintah maupun lembaga lainnya. Hal tersebut dikarenakan stunting pada anak memiliki dampak besar, tidak hanya secara fisik tetapi juga kognitif.

“Penanganan stunting itu tidak semudah membalikkan tangan. Ada beberapa pendekatan yang perlu kita lihat, yakni dengan mempersiapkan agar bayi-bayi yang lahir tidak kekurangan gizi. Selain itu, pendekatan pada anak-anak yang lahir berpotensi stunting itu kita mitigasi jangan sampai berdampak buruk pada kognitif. Kalau bisa juga dikejar untuk memperbaiki pertumbuhannya,” ucap Direktur SEAMEO REFCON, Muchtaruddin Mansyur ketika ditemui GATRA.com di Gedung SEAMEO REFCON, Univeritas Indonesia Salemba, Senin (8/7).

Menurutnya, fokus dari stunting tidak hanya penurunan angka, tetapi bagaimana semua pihak bisa melakukan pencegahan agar tidak ada bayi yang terlahir dalam keadaan stunting. “Kalau sudah ada sumber daya yang mumpuni dan banyak, tujuan agar anak Indonesia bebas stunting harus bisa tercapai. Apalagi kalau kita punya perspektif yang sama terkait pemberesan stunting, barangkali akan lebih mudah,” sambungnya.

Dalam sesi workshop yang diadakan oleh pusat kajian pendidikan pangan dan gizi SEAMEO REFCON tersebut, semua pihak diajak berkolaborasi. REFCON menilai penyelesaian kasus stunting tidak bisa dilakukan secara parsial. Maka diperlukan sinergi dari sejumlah kementerian yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Untuk langkah mencegah stunting, Kemenkes menurutnya juga berperan dalam merubah perilaku masyarakat. Terutama dengan memberikan penyuluhan terkait pola mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

“Kalau di dalam pilar pencegahan stunting itu ada komitmen, kampanye nasional, integrasi, keamanan pangan, serta monitoring dan evaluasi (Monev). Kemenkes itu kebagian kampanye nasional soal stunting untuk merubah perilaku. Sudah kita sepakati, perubahan perilaku itu nanti ke individual atau interpersonal community (IPC)," ungkapnya.

634

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR