Tebo, Gatra.com - Sebanyak 25 orang anak-anak Suku Anak Dalam (SAD) Kabupaten Tebo mengikuti sunatan massal yang digelar oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tebo, di pemukiman SAD Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Selasa (9/7).
Selain itu, sekitar 150 orang warga SAD di desa itu juga mendapatkan pelayanan pengobatan gratis pada kegiatan tersebut.
Kepala Kejari Tebo, Teguh Suhendro mengatakan bahwa sunatan massal ini segaja digelar dan difokuskan pada warga SAD. Menurut dia, khitanan atau sunatan adalah kewajiban bagi umat muslim.
Selain itu, menurut Teguh Suhendro lagi, ada aspek kesehatan pada tubuh setelah disunat. "Dengan disunat alat-alat reproduksi akan menjadi sehat, begitu juga dengan alat tubuh yang lain," kata Teguh Suhendro sambil mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Tebo yang telah terlibat pada kegiatan ini.
Teguh Suhendro berkata, untuk pengobatan gratis juga sengaja dilaksanakan dan difokuskan kepala warga SAD. Alasan dia karena selama ini warga SAD kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. "Jarak tempuh dari pemukiman mereka (SAD) ke fasilitas kesehatan sangat jauh. Jadi itu yang menyebabkan mereka kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Kembali dikatakan Kajari, pengobatan gratis dan sunatan massal di pemukiman SAD ini digelar dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini ke-19 tahun 2019. "Kita juga bakal menggelar penghijauan dengan melibatkan warga SAD, bhakti sosial, kunjungan ke panti jompo dan purnaja, serta renungan di makam pahlawan Sultan Thaha Saifudin, "kata Kajari lagi.
Mayoritas warga SAD Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir memang beragama Islam. Saat ini, terdapat dua musala di pemukiman tersebut. Satu musala dibangun secara swadaya dan satu musala lagi dibangun oleh Camat Tengah Ilir, Richi Shaputra yang hadir pada kegiatan itu.
Menurut Richi, sudah beberapa tahun ini Kejari Tebo intens berkegiatan bersama SAD. "Alhamdulillah, kegiatan yang dilaksanakan oleh Kejari Tebo sangat membantu kita dalam pemberdayaan SAD," kata Richi.
Richi berharap, program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Kejari Tebo bisa memajukan dan merubah imet SAD. "Ini membuktikan kalo SAD tidak termaginalkan. Saya optimis nantinya SAD bisa maju dan bersaing dengan masyarakat lainnya. Dan mudah-mudahan ini bisa menjadi amal ibadah bagi kita semua," ucap Richi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo melalui Kepala Puskesmas Mangupeh Kecamatan Tengah Ilir, Leni Susanti mengatakan ada sekitar 25 orang anak-anak SAD yang mengikuti sunatan massal. "Yang mendapatkan pengobatan gratis sekitar 150 warga. Alhamdulillah, semua berjalan lancar," kata dia.