Medan, Gatra.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Utara, saat ini terus melakukan upaya mencari solusi dalam menangani masalah sampah. Termasuk masalah sampah yang ikut mencemari Kawasan Danau Toba (KDT).
Kepala DLH Sumut, Binsar Situmorang mengatakan, tidak mudah mengatasi masalah sampah di KDT. Banyak faktor kendala yang dihadapi. Hal itu dikatakannya saat membuka rapat pengelolaan sampah terpadu di KDT di Grand Antares Hotel, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Selasa (9/7).
Baca Juga: Partisipasi Masyarakat Dibutuhkan Menekan Jumlah Sampah di Sumut
"Masalah sampah ini tidak mudah. Tapi kita berupaya mencari sistem pengelolaan yang terpadu. Jangan sampai seperti peristiwa di Haranggaol, sampah dibuang ke Danau Toba," kata Binsar.
Sementara itu, Plh Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLH Sumut, Hendro Sibagariang mengatakan, dari data yang dihimpun DLH Sumut, ada beberapa kendala penanganan masalah sampah di KDT. Antara lain, kesadaran masyarakat yang rendah, kemampuan Pemkab yang terbatas, minimnya Tempat penampungan sementara (TPS) dan TPA.
Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup Sumut Akui Pencemaran Danau Toba Mengkhawatirkan
Hendro menambahkan, pihaknya ingin mendengar berbagai saran dan masukan bagaimana sistem yang paling baik dalam penanganan sampah tersebut. Sistem terpadu yang dimaksud, tambah Hendro, dimulai dari pengumpulan, pemilahan, pengangkutan dan pengelolaan.
Rapat yang disertai dengan diskusi itu dihadiri perwakilan Pemkab dari berbagai kabupaten, sejumlah camat di KDT, pakar lingkungan serta kelompok-kelompok peduli Danau Toba.
Baca Juga: Produksi Sampah di Sumut Mencapai 3,7 Juta Ton Pertahun
Salah seorang peserta dari Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) Halomoan Lumban Tobing mengatakan, masalah penanganan sampai di KDT sudah lama dibahas, namun hingga kini belum ada solusi konkrit. "Jangan terkesan sekadar menjalankan program, masalah pencemaran Kawasan Danau Toba sudah sangat serius, perlu perhatian kita semua," ujarnya.
Reporter: Jones