Pekanbaru, Gatra.com - Banyak cara untuk melestarikan satwa, mulai dari memastikan ruang habitat hewan tetap tersedia hingga memproteksi satwa dari perburuan liar.
Tapi bagi komunitas penggemar burung, gelaran kontes merupakan cara untuk membuat satwa mungil itu menjadi berharga. Ya,ruang kontes merupakan tempat bagi "kicau mania" memupuk perhatian mereka terhadap hewan aneka warna ini.
Di Pekanbaru sendiri, penggemar kicauan burung cukup banyak. Meski belum ada angka pasti terkait hal ini. Namun seringnya lomba kicauan burung menjadi pertanda besarnya animo masyarakat terhadap perlombaan ini.
Dedi Wicaksono, ketua panitia lomba kicauan burung yang ditemui Gatra.com mengatakan, gelaran lomba telah menjadi Indikator kecintaan pemilik satwa dengan piaraannya. Kecintaan ini tak jarang turut diuji oleh godaan uang terhadap burung peliharaan yang dimiliki.
"Ada Kacer yang sudah ditawar Rp100 juta, tapi pemiliknya enggan melepas. Itu menjadi bukti kecintaan sang empunya terhadap hewan yang dimiliki. Jadi perlombaan juga berfungsi untuk mengukur sejauh mana rasa cinta seorang majikan terhadap burung piarannya," ujarnya Senin (8/7).
Para kicau mania memang sering menjadikan ajang perlombaan untuk mengukur diri. Dengan seringnya ikut lomba, maka reputasi seekor burung akan meningkat, dan cepat atau lambat pujian akan mengalir.
Dedi mengatakan semakin banyak trofi yang diperoleh oleh seekor burung, maka banderolnya pun akan meningkat. Kondisi semacam ini menurut Dedi dapat menciptakan nilai keekonomian di lingkup Kicau Mania.
"Bagi kita penyelenggara, secara tidak langsung kita ikut menumbuhkan rasa cinta terhadap hewan lokal. Misalnya untuk tahun ini kita menggelar lomba jenis Kacer dan Murai Batu. Burung Murai terbilang banyak di Sumatera, ini akan membikin lomba - lomba yang kita gelar memantik peminat burung jenis ini semakin banyak,"katanya.
Dalam even lomba burung, para juri umumnya akan mengamati volume suara yang dihasilkan seekor burung, irama suara yang didengungkan, hingga gaya seekor burung saat bersuara. Pemenang biasanya akan mendapatkan trofi beserta uang pembinaan dengan besaran bervariasi, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.