New Delhi, Gatra.com - India menunjukkan sikap skeptis terhadap pengembangan Libra, mata uang kripto yang dikembangkan Facebook. Tanggapan pemerintah India ini datang beberapa minggu setelah ahli strategi mengatakan Libra bisa mengandalkan pertumbuhan eksplosif dari pasar negara berkembang seperti India.
Sekretaris Urusan Ekonomi, Subhash Garg di New Delhi, mengatakan, terobosan mata uang kripto yang dirintis Facebook ini bukan menjadi hal yang disukai India.
"Desain mata uang Facebook juga belum sepenuhnya dijelaskan," ujarnya dalam laporan Bloomberg, Senin (8/7). Pemerintah India juga sedang menyusun undang-undang dengan hukuman tegas atas penggunaan mata uang digital ini.
Baca juga: BI Tolak Cryptocurrency Libra Milik Facebook
Hingga kini, Facebook memang belum meminta izin secara resmi dari India untuk meluncurkan mata uang digitalnya di negara tersebut. Facebook juga tidak segera menanggapi email yang merespons reaksi dingin pemerintah India terhadap rencana mereka.
Pengguna media sosial di India telah meningkat dua kali lipat sejak 2015. Saat ini, jumlah pengguna menjadi sekitar 310 juta dan diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 440 juta pada tahun 2023.
Baca juga: Permintaan Libra Naik, Bitcoin Melonjak Lewati US$13.000
Untuk memanfaatkan basis pengguna yang besar itu, ada rintangan peraturan yang harus dilewati. Bank sentral India mengelola uang elektronik, namun berusaha memotong jalan penggunaan mata uang kripto. Sementara banyak negara seperti Abu Dhabi dan Korea Selatan membuat aturan untuk memungkinkan perdagangan kripto yang lebih aman.
Bulan lalu, Facebook mengumumkan Libra yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2020. Libra akan menjadi stablecoin, mata uang digital yang tidak banyak berfluktuasi.