Jambi, Gatra.com – Seorang kontraktor Jambi, SS (39) mengaku telah tertipu hingga Rp720 juta oleh lima orang di Jakarta. Direktur PT PNB itu menyebut kelima penipu itu masing-masing adalah Sudarmadi, Wahyudi Prihadi, Joey Tanjung, Suhardi serta Kombes (purn) Muhammad Taufik.
“Rata-rata uang tersebut saya transfer sejak Desember 2018 hingga akhir Maret 2019 dengan janji akan memberikan sejumlah proyek kepada saya. Nyatanya semuanya bohong. Bahkan mereka ada yang telah memblokir telepon saya,” kata SS kepada Gatra.com, Senin (8/7).
Ia memberi contoh misalnya Wahyudi Prihadi. Belakangan dia ketahui hanya pensiunan di Kementerian PUPR di Jakarta dan memiliki perusahaan yaitu PT Internusa Pratama Mulia. Wahyudi adalah kaki tangan Sudarmadi, yang juga pensiunan di Kementerian PUPR.
“Semua transaksi saya transfer ke rekening pribadi Wahyudi maupun ke rekening perusahaannya. Saya masih menyimpan bukti-bukti transfer tersebut,” ujarnya.
Lantas Joey Tanjung, menurut SS, adalah makelar proyek untuk Jambi dan Padang. Joey Tanjung sempat menjanjikan akan memberikan proyek senilai masing-masing Rp21 miliar, Rp15 miliar dan Rp20 miliar. SS mentransfer uang ke rekening milik anaknya Joey Tanjung.
“Kenyataannya sampai proses tender akhir Februari 2019, perusahaan saya kalah, saya baru sadar telah tertipu,” ucapnya.
Joey memiliki kaki tangan yaitu Ferry Faisal dan Andi Iswandi – keduanya tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan -- serta Suhardi yang tinggal di Batam, Kepulauan Riau.
Sementara terkait Kombes (purn) Muhammad Taufik, SS menyebut bahwa Taufik menjanjikan proyek di Adpel Jambi, Kementerian Perikanan dan Kelautan. “Awal Maret saya transfer, akhir Maret telepon saya diblokir sampai sekarang Sejak itu saya sadar telah tertipu,” kata SS menceritakan.
Gatra.com berusaha mengonfirmasi hal ini kepada Sudamardi, Wahyudi Prihadi dan Joey Tanjung. Namun hingga berita ini diturunkan, mereka tak menjawab pertanyaan Gatra.com.