Kerinci, Gatra.com - Swarga Lodge and Homestay Kayu Aro, menjadi daya tarik baru bagi dunia pariwisata di Kabupaten Kerinci. Penginapan yang menggabungkan gaya arsitektur Lombok dan Kerinci ini, menjadi incaran wisatawan, terutama yang hobi berswafoto.
Tidak mengherankan, sejak libur lebaran lalu, swarga selalu dipenuhi oleh pengunjung, terutama yang berburu foto selfi.
Bangunan yang unik mirip bangunan Eropa, dan landscape alam nan indah. Di mana kebun teh menghampar luas, dan Gunung Kerinci berdiri kokoh, dihiasi perumahan penduduk Kayu Aro, terlihat jelas dari swarga.
Namun di balik keindahan itu, ada harga yang tidak murah harus dibayar. Pengunjung siap-siap merogoh saku dalam-dalam.
Pasalnya, tarif yang ditawarkan oleh pengelola swarga, bisa dikatakan mahal dan diatas harga rata-rata penginapan dan hotel yang ada di Kerinci.
Untuk rumah ukuran kecil, tarifnya semalam mencapai Rp1,6 juta. Sementara untuk rumah ukuran besar, tarif yang dipatok adalah Rp2,6 juta per malam.
Manager Projek Swarga Lodge And Homestay Kayu Aro, Andika, saat dikonfirmasi awak media mengakui hal itu.
“Banyak yang mengatakan swarga ini bangunan Eropa. Tapi sebenarnya tidak, swarga adalah gabungan arsitektur Lombok dan Kerinci,” katanya.