Jakarta, Gatra.com - Pihak Amnesty International Indonesia mendatangi Bareskrim Polri untuk mengetahui sejauh mana perkembangan untuk kasus 8 korban meninggal dalam kejadian aksi 21-22 Mei lalu. Saat ini Polri baru mengungkap adanya 2 korban meninggal dunia dan belum menjelaskan dengan korban-korban yang meninggal lainnya.
"Ada beberapa hal yang belum tercover, misalnya dalam insiden kerusuhan yang menewaskan 10 orang yang tewas," kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (8/7).
Tim investigasi internal Polri pun diketahui telah dibentuk hampir dua bulan yang lalu. Pihak Amnesty International Indonesia pun ingin mengetahui lebih detil perihal korban lainnya dan sejumlah infomasi lainnya yang belum terjawabkan oleh pihak Polri, termasuk penanganan kasus oknum aparat yang terlibat sudah sejauh mana.
"Kami tentu ingin tahu, apakah pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap 8 orang yang tewas lainnya. Yang kedua juga sekilas hal yang tak tercover adalah berkaitan dengan peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian," tutur dia.
Diketahui, dalam aksi demonstrasi 22 Mei yang berakhir ricuh tersebut, tercatat ada 10 korban meninggal dunia. Sembilan korban diantaranya berada di Jakarta dan satu korban di Pontianak.
Korban yang berada di Jakarta, salah satunya adalah Harun Al Rasyid dan Abdul Aziz yang diduga ditembak oleh orang tak dikenal. Sedangkan, korban yang berada di Pontianak yaitu Ryan Saputra yang tertembak di bagian perut.
"Berdasarkan saksi di TKP, almarhum Harun Al Rasyid (15), bahwa ada seseorang yang melakukan penembakan dari jarak 11 meter dari sisi kanan. Di mana anggota Polri yang menangani unjuk rasa itu berjarak 100 meter. Di sisi kanan ini adalah ruko-ruko di dekat flyover Slipi,” kata Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Suyudi Ario Seto, di Mabes Polri, Jumat lalu.
Suyudi juga mengungkapkan bahwa korban kedua bernama Abdul Aziz, ditembak dalam jarak sekitar 11 meter dari arah belakang.
“Terkena di punggung sebelah kiri. Proyektilnya tersisa di dada sebelah kiri,” katanya.