Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi meyakini Jokowi menentukan posisi Ketua Umum Partai Golkar. Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik yang berlangsung di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu (7/7).
Ia mengatakan, penentuan Ketua Umum di Musyawarah Nasional (Munas) Golkar mendatang, tidak hanya berasal dari internal partai. Menurutnya, dapat didominasi oleh restu Jokowi sebagai presiden terpilih.
Hal itu suatu fakta yang tidak terbantahkan. Bahkan Burharuddin berujar, jika merujuk pengalaman Munas Golkar pada 2005, pascapemilu 2004. Saat itu, Akbar Tanjung berhasil menempatkan Partai Golkar di urutan pertama, dari peringkat kedua semenjak tahun 1999.
Meskipun begitu, lanjutnya, keberhasilan Akbar Tanjung tidak membuatnya terpilih kembali menjadi Ketum Golkar. Artinya kekuasaan menjadi hal yang menentukan di luar performa elektoral Ketua Umum petahana di pemilu sebelumnya.
"Keberhasilan Bang Akbar tidak di reward oleh peserta munas dengan memberikan lagi suaranya kepada Akbar yang kembali maju sebagai ketua umum partai. Justru diberikan kepada Jusuf Kalla yang kita tahu pada saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden di zaman SBY," ujarnya.
Dari fakta tersebut, pria yang akrab disapa Burhan ini menegaskan, siapa pun yang menang di Munas mendatang, pemimpin negara menentukan hal tersebut.