Lahore, Gatra.com- Terdapat dugaan seseorang memeras hakim senior, Arshad Malik untuk menghukum Mantan Perdana Menteri Palestina Nawaz Sharif karena kasus korupsi. Namun, ia membantah isu pemerasan pada Minggu (7/7).
"Saya tidak diintimidasi secara langsung atau tidak langsung, juga tidak dipengaruhi oleh keserakahan," katanya kepada Reuters.
Ia berujar, kerap menghadapi tekanan dari sekutu mantan perdana menteri agar tidak memberikan hukuman.
"Selama persidangan kasus Nawaz Sharif dan keluarganya, saya berulang kali ditawari suap oleh perwakilan mereka. Selain itu, juga mendapatkan ancaman serius jika saya tidak bekerja sama," ucap Malik.
Seorang juru bicara Partai Liga Muslim-Nawaz (PML-N) mempertanyakan, Malik tidak menyangkal tuduhan pemerasan dan belum melaporkan ancaman pihak Sharif.
"Mengapa dia tidak melaporkan kepada hakim pengawas Mahkamah Agung tentang ancaman, suap, dan pemerasan?," ujarnya.
Sebelumnya, simpatisan PML-N memperlihatkan video rekaman, hakim tersebut mengatakan kepada seseorang untuk berkompromi mengenai status dakwaan Sharif.
Meski, Reuters belum dapat memverifikasi keaslian video yang ditampilkan oleh PML-N. Anggota partai tersebut mengatakan seharusnya Sharif tidak menjalani hukuman tujuh tahun dan harus dibebaskan.