Banyumas, Gatra.com - Tiga mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, mengembangkan padi yang tahan ditanam pada lahan berkadar garam (salinitas) tinggi. Uniknya, mereka memodifikasi plastik busa atau (styrofoam) sebagai media tanam pada penelitian ini.
Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian, Zia Khaidil Suffi, mengatakan, penelitian ini merespons berkurangnya lahan pertanian serta semakin banyaknya lahan marginal. Hal itu disebabkan alih fungsi lahan pertanian dan pemanasan global.
"Salah satu lahan marginal yang terus bertambah adalah salinitas, lahan dengan kadar garam yang tinggi," kata mahasiswa program studi Agroteknologi Angkatan 2015 ini, Minggu (7/7).
Dia mengatakan, persoalan tersebut menjadi pendorong untuk memanfaatkan lahan tersebut melalui teknologi pertanian. Salah satunya dengan mendapatkan benih padi yang mampu beradaptasi pada lahan marginal tersebut.
Zia bekerja sama dengan Rahmat Nazal Furqon (Agroteknologi 2016) dan Fajar Ariyanto (Biologi 2016) memulai PKM Penelitian berjudul "Skrining Toleransi Padi (Oryza sativa L) terhadap Cekaman Salinitas dengan Metode Styrofoam Seedling Float Termodifikasi (SSF-Termo)" di Laboratorium dan Screen House Fakultas Pertanian Unsoed, sejak April 2019 lalu.
Dari percobaan tersebut, mereka menghasilkan 14 genotipe padi yang memiliki ketahanan pada kadar garam tinggi hingga 12 deciSiemens per meter (dS/m).
Sebagai media tanam, Zia dan rekan-rekannya memanfaatkan plastik busa yang dilubangi. Lalu diletakkan di sebuah tempat plastik yang telah ditaburi tanah dengan tingkat salinitas tinggi.
"Alhamdulillah setelah dilakukan skrining pada 32 genotipe padi, tim peneliti berhasil mendapatkan 14 genotipe. Kami harap penelitian ini dapat bermanfaat bagi diri peneliti dan orang lain terutama petani padi," ujarnya.
Zia mengemukakan, riset padi toleran salin tersebut mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) PKM 2019 pada kategori PKM Penelitian Eksakta (PKM-PE) bersama 11 tim dari Unsoed yang lain. Hasil penelitian itu akan bersaing pada ajang bergengsi pekan ilmiah mahasiswa nasional (pimnas) di Universitas Udayana Bali, 23 Agustus-1 September 2019.