Home Olahraga Jateng Juara Umum, Loloskan 27 Atlet ke PON 2020

Jateng Juara Umum, Loloskan 27 Atlet ke PON 2020

Semarang, Gatra.com -  Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jateng patut berbangga. Pasalnya, dari Kejuaraan Atletik Jateng Open sekaligus babak kualifikasi PON, Jateng meloloskan atlet terbanyak ke PON XX Papua 2020, yakni 27 atlet.
 
Dalam kompetisi itu, Jateng juga menjadi juara umum  dengan mengoleksi 14 emas, 8 perak, dan 7 perunggu. Urutan kedua ditempati Jatim  (5 emas, 3 perak dan 2 perunggu), kemudian  Sumatera Barat (3 emas dan 1 perunggu). 
 
Pada hari terakhir Kejuaraan Atletik Jateng Open, di Balai Kota Semarang, Minggu (7/7/2019), atlet-atlet Jateng menunjukkan daya saing di nomor jalan cepat 20 km. Di nomor jalan cepat putri, Putri Andini yang berbendera Kabupaten Demak, menjadi tercepat dengan waktu 2:09:52.00, disusul atlet Kabupaten Blora Melinda Mega (2:11:20.00) dan Luh Puspa Dewi (Klungkung Bali/2:12:58.00). 
 
Meski meraih emas dan perak, catatan waktu Andini dan Melinda jauh di bawah limit PON, yaitu 2:05:00.00 sehingga belum lolos ke PON 2020.
 
Adapun juara di jalan cepat 20 km putra,  juaranya adalah Mursalim Bahri (Sulawesi Barat) dengan torehan waktu 1:49:33.00), diikuti Adan Anugrah (Sulawesi Selatan/1:52:01.00) dan Lukanul Hakim (Kendal/1:52:52.00). Catatan waktu para juara juga jauh di bawah limit PON yakni 1:40:00.00.
 
Ketua Harian Pengprov PASI Jateng, Rumini,  mengatakan bahwa pencapaian prestasi atletnya di Jateng Open di luar ekspektasinya. Dia bersyukur,  hingga pelaksanaan dua even Jatim Open dan Jateng Open, Jateng meloloskan atlet terbanyak di PON Papua  2020.
 
''Kami melihat, motivasi dan prestasi anak-anak luar biasa. Ini berkat keterlibatan banyak pihak, pelatih, pengurus, klub, KONI Jateng dan tentu saja, Pak Bob Hasan (Ketua Umum PB PASI) yang membantu kami,'' katanya.
 
Dalam waktu dekat ini, atlet yang belum lolos akan kembali diikutkan pelatda. Sejumlah nomor yang belum lolos adalah  maraton, estafet 4x100 m putri dan nomor 400 meter.
 
"Paling tidak kami  nyicil ayem. Kita masih memimpin dengan 27 atlet yang lolos, sementara provinsi lain masih  5-12 atlet,''  kata peraih emas SEA Games 1995 nomor Saptalomba itu.
 
Dia mengakui, di PON Papua sejumlah potensi emas Jateng hilang karena aturan usia maksimal 35 tahun. Atlet andalan seperti Dwi Ratna (lempar cakram), Erni Ulatningsih (maraton) dan Risa Wijayanti (jalan cepat)  absen karena batasan usia.  "Kami masih mengandalkan 4x400 m, tolak peluru, lempar lembing dan cakram.'' katanya.
1012