Banyumas, Gatra.com – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pakis, sebuah sekolah alam di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, kembali menerima siswa baru Tahun Ajaran 2019-2020.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, daftar ulang sekolah ini menggunakan hasil bumi. Kepala MTs Pakis, Isrodin, mengatakan bahwa daftar ulang menggunakan hasil bumi merupakan upaya sekolah untuk memberi kesempatan kepada anak-anak pinggir hutan yang sebagian besar berasal dari keluarga miskin.
“MTs Pakis tidak menerapkan biaya pendaftaran, daftar ulang, iuran bangunan maupun SPP bulanan. Siswa hanya dibebani untuk membawa hasil bumi saat mendaftar, dengan jumlah semampunya,” katanya, saat dihubungi Gatra.com, Minggu (7/7).
Baca juga: MTs Pakis, Sekolah Alam bagi Anak Pinggir Hutan di Banyumas
Kata Isrodin, sementara ini baru ada empat siswa yang mendaftar sekaligus melakukan daftar ulang. Siswa dan orang tua membawa hasil bumi dari ladang. Sebaliknya, siswa akan mendapat alat tulis dan kaus. “Kita menerima empat orang. Baru empat yang sudah mendaftar. Masih sama, dengan hasil bumi,” ujarnya.
Dia yakin, siswa akan bertambah banyak seusai penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah negeri dan swasta. “Itu biasanya kita menyisir lagi, menjaring lagi. Ya sampai antara tanggal 15 sampai kurang lebih tanggal 20 Juli,” katanya.
Isrodin menceritakan, pada pendaftaran sekaligus daftar ulang pada Jumat (5/7) lalu, Radit siswa asal Desa Sambirata membawa talas dan singkong. Kemudian Sulis, warga Sambirata membawa ubi jalar.
Kemudian, Dandi, bocah asal Kampung Pesawahan Desa Gununglurah, membawa kopi lima kilogram. Adapun Resa, siswa asal Gununglurah, membawa beras. Kopi dan beras merupakan hasil bumi kali pertama yang dibawa siswa.
Untuk diketahui, Gununglurah adalah daerah perbukitan. Penduduknya jarang memiliki sawah. Sebagian hanya memiliki ladang dengan hasil bumi tanaman darat.
“Memang kemarin ada yang membawa kopi. Beda dengan yang kemarin-kemarin, kopi sama beras,” ujarnya.
Isrodin mengemukakan, kini, siswa MTs Pakis kelas 2 dan 3 berjumlah 21 anak. Sebelumnya, MTs Pakis meluluskan 7 siswa. “Ya kalau dengan sekarang berarti sementara 24 anak. Nanti kemungkinan besar bertambah,” ucapnya.