Semarang, Gatra.com - Meskipun tidak ada target dari pelatih ataupun kedua orang tuanya, Putri Andini Mayangsari tetap bertekad unjuk untuk berprestasi di Kejuaraan Atletik Jateng Terbuka di Semarang.

Ya, dalam pertandingan atletik di nomor jalan cepat 20 km khusus putri, Andin, sapaan gadis belia asal Demak itu,  menempati urutan pertama  dengan catatan waktu 2 jam 09 menit 53 detik.

Andini mengaku tidak menyangka mampu menjadi yang tercepat di nomor jalan cepat 20 Km karena kelima lawan yang dihadapi adalah   atlet-atlet yang sudah berpengalaman dan lebih senior.

Menurut Andini, prestasi ini tidak lepas dari peran pelatih tim Jateng yang memberikan kesempatan untuk turun di nomor yang baru saja digelutinya. “Saya belum pernah turun di nomor ini. Jadi tidak ada beban harus juara atau memecahkan rekor saat pertandingan berlangsung. Semua nothing to loose” kata Andin kepada Gatra.com, seusai pertandingan.

Raihan tersebut  menambah jam terbang bagi atlet yang masih duduk di bangku SMA kelas 2 di SMA 11 Semarang itu. 

Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Tri Darwati dan M Sholeh asal Bintoro, Demak, merupakan atlet paling muda.  Ia  masih berusia 16 tahun sehingga belum bisa mengikuti PON 2020  di Papua. Kendati demikian, hal ini tidak menyurutkan tekad  Andin untuk terus berprestasi pada masa datang.

Andini mengaku, dirinya tertarik untuk berlatih atletik dengan spesialis jalan cepat karena pesaing dan peminatnya tidak begitu banyak dibandingkan dengan atlet di cabang olahraga lain.

“Sebagai milenial, dengan olahraga ini sebagai salah satu bentuk ekspresi dari anak muda untuk menentukan jatidiri dan identitas untuk masa depan saya sendiri,” kata Andin

Prestasi Andini menembus tim atletik Jateng tidak lepas dari peran Supriyo, pelatih atletik asal Demak,  yang melatih Putri Andini pertama kalinya.

Menurut Supriyo, dirinya menemukan bakat dari Putri Andini saat berlatih di lapangan alun-alun saat masih duduk di bangku SD. “Saya perhatikan tiap sore, anak ini rajin berolahraga lari di alun-alun Demak setiap sore, sehingga saya tawari untuk berlatih secara rutin dan intensif agar bisa berprestasi” kata Supriyo kepada Gatra.com.

Bakatnya semakin terasah setelah menjalani program yang dirancang pelatih yang sudah bersertifikat nasional itu. “Saya arahkan untuk berlatih di nomor jalan cepat, karena dia kuat di pernapasan sehingga bisa menjalani nomor-nomor atletik yang menempuh jarak jauh seperti jalan cepat,” kata Supriyo.

Selain itu, kata supriyo, nomor jalan cepat terutama putri sangat sedikit peminat dan pesaingnya sehingga dia terus mendorong andin untuk tekun berlatih agar bisa berprestasi.

“Alhamdulilah, baru berlatih selama 4 bulan, Andin mampu menorehkan prestasi di level junior yaitu saat Popda di Pati sehingga di lirik oleh tim Atletik Jateng untuk ikut bergabung” kata Supriyo.

Supriyo mengaku bangga,  anak didiknya semakin berkembang setelah bergabung dengan tim jateng. Ia berharap  Andin bisa berprestasi yang lebih tinggi, tidak hanya di tingkat lokal namun juga tingkat nasional,  bahkan internasional.