Purwakarta, Gatra.com- PT PLN Jawa Bali (PJB), anak usaha PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) undang delapan mitra untuk pengembangan Pembangkit Listrik Surya (PLTS) apung di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, Purwakarta.
"Kemarin diundang beberapa kontraktor akan ikut beauty contest (PLTS Apung). Masih Feasibility Study," ungkap Manager Keuangan UP Cirata, Priyono di Purwakarta, Sabtu (6/7).
Dari delapan peserta tender tersebut, salah satu diantaranya adalah Masdar, perusahaan asal Uni Emirat Arab yang sebelumnya sempat melakukan project development agreement dengan PJB.
Akan tetapi, kerja sama itu batal sebab perusahaan plat merah tersebut tak memiliki prosedur penunjukan langsung. Khawatir menjadi bermasalah secara hukum, PLN memutuskan menggelar beauty contest dengan hak istimewa bagi Masdar.
Di luar itu, Priyono mengatakan bahwa PJB UP Cirata sebenarnya sudah mengoperasikan PLTS berkapasitas 1 MW sejak tahun 2015 lalu. Pembangkit di atas lahan satu hektare itu memiliki 620 modul surya.
Kapasitas pembangkit dengan teknologi kedua thin film solar cell itu digunakan untuk kebutuhan operasional kantor UP Cirata dan Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC). Namun belum digunakan untuk Power House Unit PLTA Cirata yang kebutuhan pemakaianny mencapai 2 MW.
Sementara itu, Plt. Executive Vice President Corporate Communication & CSR Dwi Suryo Abdullah menyebut bhwa PLTS Apung berkapasitas 200 MW tersebut akan menjadi yang terbesar. Wajar, sebab waduk dengan lahan genangan sebesar 6.200 hektare itu pun memang menjadinyang terbesar di Asia Tenggara.
"Dengan luasan dari waduk, itu akan dikembangkan jadi PLTS apung terbesar," ungkap Dwi Suryo.