Home Internasional Massa di Paris Protes Kematian Perempuan Akibat KDRT

Massa di Paris Protes Kematian Perempuan Akibat KDRT

Paris, Gatra.com - Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di pusat Kota Paris, pada hari Sabtu (6/7) untuk mengingatkan dan meningkatkan kesadaran serta menuntut pemerintah melakukan tindakan lebih keras terkait pembunuhan wanita di Perancis akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Massa meneriakkan kata “Cukup” dan membawa poster di antaranya bertuliskan “Hentikan pembunuhan wanita” dan “Planet ini membutuhkan perempuan hidup-hidup” sambil berduyun-duyun turun ke alun-alun Place de la Republique.

Dikuti dari Reuters, Minggu (7/7), demonstrasi ini diselenggarakan oleh berbagai LSM hak-hak perempuan untuk memprotes pembunuhan seorang wanita oleh seorang pria karena gender atau jenis kelamin.

Para wanita dari segala usia dan beberapa pria mengheningkan cipta selama 74 detik untuk menghormati 74 wanita yang diduga terbunuh di Prancis tahun ini, sesuai data yang dikumpulkan oleh grup Facebook “Femicides par compagnons ou ex" (Femisida oleh pasangan atau mantan). Mereka mengatakan, sebanyak empat orang tewas dalam pekan ini.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Perancis, sebanyak 130 wanita diduga dibunuh pada tahun 2017 oleh suami atau pasangannya. Jumlah tersebut naik sebanyak 7 kematian dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 163.

"Ini pembantaian," ungkap aktris Prancis dan pasangam mantan Presiden Prancis Francois Hollande, Julie Gayet, kepada massa. "Kita perlu meningkatkan kesadaran tentang apa yang terjadi hari ini, yang berarti bahwa terlepas dari evolusi masyarakat, ada langkah mundur, dan bahkan lebih banyak wanita sekarat hari ini," ungkapnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Journal du Dimanche, Menteri Kesetaraan Gender Perancis, Marlene Schiappa, mengatakan, pemerintah akan meluncurkan konsultasi pada September mendatang untuk menyusun langkah-langkah baru demi mencegah pembunuhan wanita.

Konsultasi akan melibatkan menteri dalam negeri dan keadilan, kelompok advokasi, dan LSM lainnya. Schiappa mengatakan, pemerintah juga akan meluncurkan kampanye untuk memastikan agar kasus kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan kepada pihak terkait.

"Tidak ada negara yang mencapai nol femisida, tetapi saya pikir jika kita semua bekerja di dalamnya, kita secara kolektif dapat melakukan yang lebih baik dalam jangka panjang," tegasnya.

Besarnya jumlah korban yang dilaporkan oleh “Femicides par compagnons ou ex”, kelompok-kelompok advokasi perempuan di Perancis menjadi semakin vokal dalam beberapa hari terakhir menuntut janji pemerintah menjamin kesetaraan gender dan bertindak tegas terhadap pelaku kekerasan dalam rumah tangga.

Beberapa juru kampanye feminis menerbitkan sebuah artikel opini di surat kabar Prancis Le Monde pada hari Jumat, menuntut pemerintah mengambil langkah-langkah seperti penangguhan hak asuh anak dari pria yang diduga membunuh istri atau pasangannya, dan membuka lebih banyak tempat perlindungan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga.

322