Purbalingga, Gatra.com - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menilai, perhelatan Festival Film Purbalingga (FFP) 2019 memberikan dampak berganda. Tidak hanya mengenalkan kreasi sineas lokal serta nasional, tapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Itu dikemukakan Tiwi, panggilan Bupati Purbalingga, saat membuka program Layar Tanjleb FFP 2019 di Lapangan Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (6/7) malam. Program ini menjadi pembuka rangkaian FFP 2019 yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga dan Jaringan Kerja Film Banyumas Raya (JKFB).
"Dampak itu berupa peningkatan ekonomi warga. Adanya keramaian mendatangkan pegiat UMKM seperti pedagang kuliner yang turut menggelar dagangannya," ujarnya.
Ucapan Tiwi ini bukan sekadar isapan jempol. Sebab, selepas senja, ratusan warga Desa Karangtalun dari mulai anak-anak hingga orang tua berbondong-bondong memadati lapangan desa meskipun secara lokasi jauh dari perumahan penduduk. Puluhan pedagang jajanan dan mainan anak-anak berjajar di pinggir lapangan.
Pembukaan festival film ini dimeriahkan dengan penampilan kelompok kesenian Kotekan Lesung yang berkolaborasi dengan seni Genjring dan Pencak Silat untuk menyambut kedatangan rombongan Bupati Purbalingga. Tiwi hadir memberikan apresiasi khusus bagi pesta film pelajar yang telah berjalan selama 13 tahun ini.
Masyarakat dihibur dua buah film pendek karya pembuat film Banyumas Raya dan satu film bioskop. Film itu di antaranya 'Tepa Selira' sutradara Nazahah Husnun Khotimah dari SMA Negeri 2 Purbalingga, salah satu peserta karya kompetisi pelajar Banyumas Raya FFP 2019, 'Keluarga Pak Carik' seri Kandang Sapi sutradara Nur Muhammad Iskandar, serta 'Keluarga Cemara' sutradara Yandy Laurens.
Kepala Desa Karangtalun, Heru Catur Wibowo menyebutkan, desa yang terletak di wilayah utara pusat kota Purbalingga ini jarang ada hiburan malam, apalagi layar tanjleb. Oleh karena itu, masyarakat sangat antusias menyaksikan pemutaran film gratis ini.
"Kegiatan ini sekaligus ajang silaturahmi antarwarga desa selain tontonan gratis yang selama ini hanya menonton layar televisi di rumah masing-masing warga," ujar kades baru yang juga salah satu pendiri CLC Purbalingga dan Festival Film Purbalingga.
Direktur FFP, Bowo Leksono mengatakan, salah satu dukungan kuat Festival Film Purbalingga yaitu warga dan pemuda desa. "Kami berperan mempertemukan film-film yang masuk ke FFP bertemu dengan penontonnya yaitu warga desa yang memang mempunyai hak yang sama untuk mengakses film-film berkualitas," tuturnya.
Bowo mengatakan, pembukaan FFP ini mengantarkan rombongan pemutar film berkeliling menemui warga dari 18 desa di wilayah Banyumas Raya. Jadwal selanjutnya digelar pada 8-9 Juli 2019, di Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang dan Galeri Seni Kampoeng Maen di Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.