Home Ekonomi Kelompok Tani Mulyo Produksi Insektisida Ramah Lingkungan

Kelompok Tani Mulyo Produksi Insektisida Ramah Lingkungan

Temanggung, Gatra.com – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mulyo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung,  memproduksi pembasmi hama dari proses kondensasi pembakaran sekam padi.

Kandungan asam dalam larutan hasil pembakaran sekam padi akan “membunuh“ nafsu makan hama tanaman. “Lama-lama hama tanaman mati sendiri,” kata Mujiono, petani yang menciptakan alat proses kondensasi sekam padi, Sabtu (6/7).

Menurut Mujiono, cairan hasil pembakaran sekam bisa juga digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma). “Cairan ini kalau pekat, disemprotkan ke tanaman gulma nanti jadi layu.”

Gapoktan Mulyo memberi nama cairan pembasmi hama buatan mereka dengan merk Asap Cair Top Multi. Mujiono ditunjuk sebagai pelopor yang merancang mesin produksi asap cair.

Prinsip kerja alat ini adalah mengondensasi (mendinginkan) uap hasil pembakaran sekam padi menjadi cairan. Asap panas dari tungku dialirkan ke tabung yang diselubungi sistem sirkulasi air sebagai pendingin. Asap panas yang melewati tabung pendingin, sebagian berubah menjadi cair.

Tetesan air kemudian disalurkan ke pipa lain untuk ditampung menjadi asap cair. Dari 10 kilogram sekam dapat dihasilkan 1 liter asap cair dengan lama waktu pembakaran 1-4 jam.

Mujiono mengklaim, Asap Cair Top Multi dapat menghemat biaya perawatan tanaman. Jika dibuat tidak pekat, satu liter asap cair seharga Rp50 ribu dapat digunakan untuk 20-30 kali penyemprotan.

Keuntungan lainnya adalah abu sisa pembakaran sekam yang dapat digunakan untuk media tanam dan pupuk. Produk ini juga ramah lingkungan dibandingkan pembasmi hama berbahan kimia.

“Mulanya saya lihat ada mahasiswa ITB yang mampu menghasilkan asap cair ini. Lalu saya kembangkan alat sendiri untuk memproduksi. Sempat membuat alat 2-3 kali, ini yang berhasil.”

473