London, Gatra.com - Seorang Komandan Pengawal Revolusi Iran mengancam akan merebut sebuah kapal Inggris. Hal tersebut merupakan tindakan pembalasan atas penangkapan awak supertanker Iran di Gibraltar oleh Royal Marines.

Dilansir Reuters, Jumat (5/7), Marinir Kerajaan Inggris turun ke kapal Iran di lepas pantai wilayah Inggris pada Kamis lalu. Seorang awak ditangkap atas tuduhan melanggar sanksi dengan membawa minyak ke Suriah. Pasukan Royal Marines mendaratkan helikopter di kapal milik Republik Islam tersebut yang sedang bergerak dalam gelap gulita.

Langkah ini meningkatkan konfrontasi antara Iran dan negara Barat setelah pada beberapa minggu lalu, Amerika Serikat (AS) antara kedua negara tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, mengatakan, kargo minyak mentah itu berasal dari Iran. Sementara itu, dokumen kapal mengungkapkan minyak itu berasal dari negara tetangga Irak.

Negara-negara Eropa telah bertindak hati-hati sejak tahun lalu ketika AS mengabaikan permintaan untuk menarik diri dari perjanjian antara Iran dan negara-negara di dunia. Dalam perjanjian tersebut memberi Iran akses ke perdagangan global dengan syarat pembatasan pada program nuklirnya.

Selama dua bulan terakhir, Washington telah memperketat sanksi terhadap Teheran dengan tujuan menghentikan ekspor minyaknya sama sekali. Langkah-langkah itu sebagian besar telah mendorong Iran dari pasar global dan memaksanya untuk menemukan cara-cara lain untuk menjual minyak mentahnya.

Iran mengumumkan pada Senin lalu bahwa pihaknya telah mengumpulkan lebih banyak uranium dari batas yang telah disepakati soal batas kepemilikan uranium pada tahun 2015 lalu. Hal ini merupakan perlawanan besar terhadap kesepakatan yang telah dilakukan dengan AS.